Memberi Nasihat Gratis, Habis Halwa Masakan Istri
Humor sufi selalu memberi inspirasi. Inspirasi bagi kebaikan dan cara arif menyikapi hidup. Khazanah humor sufi telah dikenal dalam kisah Abu Nuwas -- di Indonesia dikenal Abu Nawas --, kisah-kisah Nasruddin Hoja, dll, mencerminkan kecerdikan dan sikap nakal namun benar.
Sikap nakal atau berpikir nakal memang menjadi ciri khas orang-orang khusus, terutama orang yang menunjukkan gejaka kercerdikan.
Dua humor sufi berikut agaknya menjadi contoh penting yang cukup mengejutkan dalam memahami masalah.
Memberi Nasihat Gratis
Suatu hari Nasrudin pergi ke rumah hartawan untuk mencari dana. "Bilang sama tuanmu," kata Nasrudin kepada penjaga pintu gerbang, "Mullah Nasrudin datang, mau minta uang."
Sang penjaga masuk, dan kemudian ke luar lagi. "Aku khawatir, jangan-jangan, tuanku sedang pergi," katanya.
"Ke sini. Ini ada pesan untuk tuanmu," kata Nasrudin. "Meskipun ia belum memberi sumbangan, tapi tidak apa-apa, ini nasihat gratis buat tuanmu. Lain kali, kalau tuanmu pergi, jangan sampai ia meninggalkan wajahnya dijendela. Bisa-bisa dicuri orang nantinya."
Menghabiskan Halwa Masakan Istri
Suatu hari Nasrudin meminta istrinya untuk memasak halwa, masakan dari daging yang diberi bumbu dengan rasa manis. Istrinya memasak makanan itu dalam jumlah besar, dan Nasrudin hampir saja menyantap habis seluruhnya.
Malamnya, ketika mereka berdua sudah hampir lelap tertidur, Nasrudin mengguncang-guncang tubuh istrinya. "Eh, aku ada gagasan bagus."
"Apa itu?"
"Bawa dulu ke sini sisa halwa yang masih ada. Baru setelah itu aku beri tahu gagasan yang ada di otakku."
Istri Nasrudin segera bangkit dan mengambil sisa halwa yang langsung dilahap oleh sang Mullah.
"Sekarang," kata istrinya, "aku tidak akan bisa tidur sebelum engkau ceritakan isi pikiranmu itu."
"Idenya itu," kata Nasrudin, "Jangan sekali-kali pergi tidur sebelum menghabiskan semua halwa yang telah dibuat pada hari itu juga."
Advertisement