Membedah Karya Kedua Perlima dari Sisi Psikologi
Penulis Perempuan Padma (Perlima) meluncurkan buku keduanya yang berjudul "Rumah Berdinding Kisah". Buku ini memuat kisah mengenai rumah dari 23 sudut pandang yang berbeda dari pada penulis.
Pada peluncuran buku yang diadakan Minggu, 3 Juli 2022 bertempat di Ciputra World Surabaya ada pula sesi bedah buku oleh psikolog, Maria Fanda Kurniawati. Dalam paparan Maria mengatakan, rumah ada jendela jiwa bagi yang tinggal di dalamnya. Rumah bukan hanya memberi hal yang positif tapi juga harus diilhami sebagai hal yang positif.
"Artinya rumah yang menarik untuk penghuninya adalah rumah yang dibangun dan ditata dengan jiwa yang positif. Dalam buku ini saya banyak menemukan kisah yang mengilhami rumah sebagai hal yang positif sehingga banyak tumbuh kenangan di sana," kata Maria saat peluncuran buku.
Menurutnya, kisah-kisah mengenai rumah yang ditulis 23 perempuan yang tergabung dalam Perlima ini, bisa menginspirasi para pembacanya yang ingin membuat rumah atau sedang berjuang memiliki rumah. "Buku ini juga memberikan informasi bagaimana membuat rumah terlihat menarik agar menciptakan sesuatu yang menarik untuk dikenang," terangnya.
Tak lupa ia juga mengapresiasi apa yang dilakukan Perlima melalui karya keduanya ini. "Saya selesai baca buku ini dua sampai tiga jam saja, karena dari satu cerita ke cerita lainnya sangat menarik untuk dibaca dan bahasa yang digunakan juga mudah dipahami," imbuhnya.
Masing-masing penulis menceritakan, rumah yang memiliki kesan saat ditinggali. Ada yang berkisah tentang rumah masa kecil, rumah yang dibeli dengan kerja keras hingga rumah yang memiliki nuansa horor.
Ketua Perlima, Tjahyani Retno Wilis menceritakan, rumah merupakan tempat yang penting karena sanalah semua bermula, tempat untuk pulang dan tempat untuk merilis apa dirasakan selama beraktivitas.
"Perlima merasa penting untuk menulis soal rumah, meski secara fisik ada yang rumahnya mungkin sudah tidak terselamatkan. Tapi, kenangan akan selalu terbawa dalam hati dan menjadi memori yang tak terlupakan," kata Wilis.
Advertisement