Membaiat Para Arwah di Alam Kubur, Karomah Kiai Arwani Amin
KH Abdullah Sa'ad Ahmadi (almaghfurlah) berkisah dalam bukunya berjudul Tahu Menceng ini bersumber dari KH Ma'ruf Irsyad.
Kiai Ma'ruf Irsyad bercerita, suatu hari KH Hamid Kajoran, Magelang hendak berziarah ke makam KH Arwani Amin Kudus. Saat itu, ia tiba di kompleks PP Arwaniyah Kudus.
Namun, tiba-tiba beliau berhenti di depan Masjid Busyro Lathief, dan mengajak para santri yang mendampingi beliau untuk pulang.
Kiai Arwani Amin memutuskan untuk membatalkan rencana semula berziarah.
Tentu saja, para santri kaget.
Bukankah KH Hamid Kajoran telah sampai di PP Arwaniyah? Kemudian, salah seorang santri bertanya kepada beliau, "Wonten napa Mbah? (Ada apa, Kiai?)"
KH Hamid Kajoran menjawab, "Apa kowe ora ngerti? (Apa kamu tidak tahu?)"
Santri beliau kebingungan, "Ngertos punapa, Mbah? (Tahu tentang apa, Kiai?)"
Beliau kembali menjawab, "Saiki, Mbah Arwani lagi ngenekke bai'at marang arwah-arwah muqoddasah neng alam kubure. Aku kuatir yen aku moro neng makam, tekaku ngganggu Mbah Arwani
(Sekarang, Kiai Arwani sedang mengadakan pembai'atan kepada arwah-arwah suci di alam kuburnya. Aku khawatir jika aku ke makam, kedatanganku mengganggu Kiai Arwani)."
Kemudian beliau memerintahkan, "Balik... Balik!" Para santri pun dengan takdzim mengikuti beliau. KH Hamid Kajoran dengan kejernihan mata batinnya mampu melihat langsung kehidupan barzakhiyah K.H. Arwani Amin.
Cerita di atas adalah bukti kehidupan barzakhiyah K.H. Arwani Amin yang terhubung dengan para guru-
guru sarkub di dunia. Bagi kaum santri khususnya, yakin masih banyak cerita-cerita lainnya yang menjadi pengalaman para sarkub, terutama murid-murid kinasih beliau, yang setia mentarbiyah ruhaninya di "universitas sarkub" cabang Arwaniyah.
Untuk KH Arwani Amin, K.H. Ma'ruf Irsyad, dan K.H. Abdullah Sa'ad Ahmadi, lahumul fatihah. (Akhmad Musta'in, di akun facebooknya)