Memasuki Ajaran Baru, Menjadi Beban Baru Bagi Emak-emak
Memasuki tahun ajaran baru yang dimulai pada Selasa 11 Juli 2023, merupakan pekerjaan sekaligus beban baru bagi emak-emak. Setelah mencarikan seragam dan kebutuhan lain menjelang tahun ajaran baru, ternyata belum cukup.
Bagi anak didik yang baru kelas satu SD, emak-emaknya harus ikut ke sekolah. Tidak tega membiarkan anaknya yang baru berumur 7 tahun berangkat dan pulang sekolah sendiri.
Akibatnya kepadatan di lingkungan sekolah pun bertambah ramai, penuh dengan emak-emak yang ikut ke sekolah untuk mengantarkan anaknya.
"Rumah saya jauh, tidak tega membiarkan anak saya berangkat dan pulang sekolah sendiri. Supaya kenal dulu dengan lingkungan sekolahnya," kata seorang wali murid di SDI Al Azhar 5 Kemandoran, Kebayoran Jakarta Selatan, Selasa 11 Juli 2023.
Ibu muda yang mengaku bernama Lidia, menjelaskan belum paham dengan seluk beluk di lingkungan sekolah. Maka sebab itu ia mengantarkan anak semata wayangnya sambil mempelajari lingkungan sekolah. "Alhamdulillah ternyata keamanan lingkungan sekolah cukup baik," ujarnya.
Di sekolah itu, emak-emak maupun pengantar tidak boleh masuk ruang kelas. Harus menunggu di lobi yang sudah ditentukan, supaya tidak mengganggu konsentrasi anak didik dan proses belajar mengajar yang baru dimulai.
Kesibukan emak emak terkait dengan tahun ajaran baru juga terlihat di beberapa sekolah dasar yang lain.
Di SDN Tanah Abang 01, Jakarta Pusat terlihat emak-emak bergerombol memenuhi halaman sekolah sambil ngerumpi soal membengkaknya anggaran rumah tangga terkait tahun ajaran baru.
"Waktu mendaftar, memang gratis tidak ada pungutan. Tetapi untuk kebutuhan pribadi siswa seperti seragam sekolah, sepatu harus beli sendiri. Saya hitung bisa mencapai satu jutaan," kata seorang ibu.
Kemudian ia merinci harga per itemnya. Satu potong hem Rp 80 ribu untuk ukuran 7 tahun, celana pendek Rp75 ribu. Satu setel sama dengan Rp150 ribu. Harus beli tiga setel, belum termasuk seragam pramuka, pakaian olah raga, sepatu dan tas sekolah. Ia menyebutnya tiga, yang bungsu baru masuk SD, nomor dua kelas empat SD sedang yang nomor tiga baru masuk SMP.
"Apa nggak judek Bu, gitu bapaknya tidak mau tahu kalau anggaran membengkak," kata emak emak dengan nada kesal, tapi tidak tahu kekesalannya itu ditujukan pada siapa.
Beberapa menit kemudian terdengar pemberitahuan waktunya pulang, penjemput diminta menyiapkan diri. Mendengar pengumuman waktunya pulang, emak-emak berebut maju mencari anaknya yang baru keluar dari ruang belajar.
"Belum ada pelajaran Ma, hanya perkenalan sama guru kelas dan teman-teman," kata seorang siswa SD kelas I, sambil menggendong tasnya bergambar Batman yang tampak terlalu besar.
Ada yang bilang bapak-bapak jangan ada yang protes kalau ada yang memuji emak-emak itu merupakan tiang rumah tangga. Ia mengurus pekerjaan rumah dan keluarga selama 24 jam. Ibaratnya dari mata hari sebelum terbit sampai mata hari terbenam. Itu pun masih ada pekerjaan ekstra pada malam hari yakni mengurus suami.
Advertisement