Memanfaatkan Bahan Alam untuk Membuat Artisan Soap
Sabun mandi sudah jadi kebutuhan sehari-hari setiap kali kita mandi atau cuci tangan. Nah, tahukah Anda sebenarnya, sabun mandi bisa dibuat sendiri. Tidak seperti sabun mandi yang dijual di pasaran, sabun mandi buatan rumahan bahkan bisa lebih higienis dengan memanfaatkan bahan alami di sekitar kita.
Seperti yang dilakukan para muda-mudi di rumah Budaya Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka mengikuti pelatihan membuat artisan soap, sabun mandi organik dengan memanfaatkan bahan alami seperti kunyit, kopi, dan daun kelor atau daun binahong.
Theresia Alit, seorang Artisan Soapmaker menjelaskan, artisan soap adalah sabun mandi yang dibuat tanpa mesin dan memanfaatkan bahan dari alam, atau bisa disebut sabun natural.
Sabun ini menggunakan bahan baku minyak tumbuhan seperti olive oil, minyak kelapa, atau minyak bunga matahari yang dicampur dengan air destilasi natrium hidroksida (NaOh).
“Basa dari air larutan NaOH ketemu sama asam lemak minyak tumbuhan itu nanti bisa jadi proses saponifikasi atau proses terbentuknya sabun,” jelasnya saat ditemui Ngopibareng.id, Sabtu 11 Mei 2024.
Menurut Alit, artisan soap adalah bagian dari seni. Karena sabun ini dibuat tidak hanya berdasarkan patokan sains dan komersial saja tapi juga diberi sentuhan seni, misalnya dipahat, diukir, atau dibentuk sesuai dengan imajinasinya.
“Menurut saya itu unik dan layak dibawa ke pameran lokakarya,” imbuhnya.
Alit melanjutkan, cara membuat artisan soap menggunakan teknik cold proses, tanpa menggunakan pemanasan. Diawali dengan membuat larutan NaOH lalu biarkan hingga dingin suhu ruangan, kemudian dicampur dengan minyak tumbuhan yang sudah ditakar, di mix pakai hand blender lalu masukan bahan adiktif nya yaitu kunyit dan pewangi.
“Karena kunyit sangat terjangkau oleh masyarakat, baik harga dan mudah ditemukan. Selain kunyit juga bisa menggunakan kopi bubuk, bubuk daun kelor atau daun pandan. Yang tentunya mempunyai manfaat bagus untuk kesehatan kulit,” jelas Alit.
Ia berharap melalui pelatihan ini, ia mengajak peserta untuk memikirkan kembali apakah sesuatu yang natural itu benar-benar murni dari alam atau hanya sebagai gaya hidup atau sekedar trend dan komunitas saja. Agar masyarakat kembali memanfaatkan bahan-bahan alami untuk memenuhi kebutuhannya.
“Agar orang lebih concern dengan diri sendiri dan lingkungan. Ini juga bisa memberikan apresiasi kepada artisan soap yang saat masih jarang ditemui, terutama di Jatim,” tutupnya.