Memandang Diri Sendiri Buruk, Sayidina Ali: Itu Justru Lebih Baik
JANGAN MERASA LEBIH BAIK
Sebaiknya kita selalu berusaha menjadi orang-orang yang baik. Akan tetapi lebih baik kalau kita selalu berusaha menjadi orang-orang yang selalu beramal ibadah dan berbuat baik dengan hati yang tulus ikhlas. Karena dalam kebaikan belum tentu ada keikhlasan.
Jika kau merasa BESAR...., maka periksalah hatimu, mungkin hatimu sedang bengkak.
Jika kau merasa SUCI...., maka periksalah jiwamu, mungkin itu putihnya nanah dari luka nuranimu.
Jika kau merasa TINGGI...., maka periksalah batinmu, mungkin batinmu sedang melayang kehilangan pijakan.
Jika kau merasa WANGI...., maka periksalah ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal sholehmu yang hangus dibakar riya'.
" Siapa yang memandang dirinya buruk maka sesungguhnya dia adalah orang yang baik, dan siapa yang memandang dirinya baik maka sesungguhnya dia adalah orang yang buruk. "
( Sayyidina Ali Bin Abi Thalib )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu giat ikhlas beramal ibadah, selamat di dunia selamat di akhirat. Amiin.
SIFAT-SIFAT MANUSIA YANG DIBENCI OLEH ALLAH.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ حِمَارٍ بِالنَّهَارِ عَالِمٍ بِأَمْرِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِ الْآخِرَةِ (حديث صحيح رواه ابن حبان)
Dalam Hadits Shahih riwayat Ibnu Hibban bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda ( maknanya ) :
*" Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang memiliki sifat-sifat berikut ini : "*
1. جَعْظَرِيّ
*1. Orang yang sombong. Sombong ada dua macam. Pertama, menolak kebenaran yang disampaikan oleh orang lain padahal ia tahu bahwa hal itu benar, dikarenakan penyampai kebenaran lebih muda usianya, lebih miskin, lebih rendah status sosialnya atau karena hal lain. Kedua, merendahkan orang lain.
2. جَوَّاظ
*2. Orang yang rakus dan gandrung untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan niat yang tidak benar dan didorong kecintaannya yang sangat terhadap harta. Ia tidak peduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah dari sumber yang halal ataukah haram. Dengan itu ia bertujuan untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya yang haram dan membanggakan diri di hadapan para hamba yang lain.
3. سَخَّاب بِالْأَسْوَاق
*3. Orang yang karena kerakusan dan kegandrungannya pada harta, ia memperbanyak omongan dengan tujuan supaya bisa mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Ia tidak peduli apakah omongannya halal ataukah haram.
4. جِيفَة بِاللَّيْل
*4. Orang yang menjadi bangkai di malam hari. Yakni menghabiskan waktu malamnya untuk tidur. Ia tidak peduli untuk melakukan sholat malam atau tidak sholat tahajud sama sekali.
5. حِمَار بِالنَّهَار
*5. Orang yang menjadi keledai di siang hari. Yakni yang ia pikirkan hanya bagaimana bisa memakan berbagai menu makanan dan banyak menikmati berbagai kemewahan hidup. Dengan sebab itu, ia lalai melakukan hal-hal yang Allah wajibkan kepadanya.
6. عَالِم بِأَمْرِ الدُّنْيَا جَاهِل بِأَمْرِ الْآخِرَة
*6. Orang yang mengetahui perkara dunia namun bodoh mengenai perkara akhirat. Yakni mengetahui bagaimana cara mencari dan mengumpulkan harta, akan tetapi tidak memiliki pengetahuan mengenai bagian ilmu agama yang fardlu ‘ain untuk dipelajari, untuk kesalamatan kehidupan di akhirat.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, memiliki sifat-sifat yang baik, baik di dunia ini baik di akhirat nanti. Amiin.
Semoga bermanfaat. Tausiyah Ust Keman Almaarif.