Memanas, Amerika Serikat Meminta Warganya Keluar dari Lebanon
Kondisi yang memanas di Lebanon diikuti dengan imbauan dari sejumlah negara kepada warga negara mereka. Salah satunya Amerika Serikat yang mengimbau agar warganya meninggalkan Lebanon.
"Kami mengimbau warga yang akan meninggalkan Lebanon untuk segera memesan tiket penerbangan yang tersedia, bahkan jika belum ada pesawat yang terbang dalam waktu dekat atau tidak mengikuti rute normal mereka," kata Kedubes AS dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari Antara, opsi bagi warga AS untuk meninggalkan Lebanon lebih susah sebab sejumlah maskapai penerbangan telah menghentikan layanan, dari dan menuju Lebanon juga Israel.
Untuk itu, Kedubea AS meminta agar warganya mencari pilihan transportasi komersial yang masih tersedia. Sebab belum ada rencana evakuasi militer bagi warga sipil.
Upaya lain, AS juga menyediakan pinjaman repatriasi bagi penduduk yang kesulitan biaya untuk pergi dari Lebanon. Pinjaman akan disalurkan oleh kedutaan.
Namun, warga AS yang tetap memilih di Lebanon disarankan bersiap menghadapi situasi darurat dalam waktu yang cukup lama.
Diketahui, sejumlah negara telah mengeluarkan imbauan kepada penduduknya, untuk keluar dari Lebanon. Di antaranya seperti Polandia, Swiss juga Indonesia.
Kondisi di Timur Tengah memanas setelah serentetan konflik muncul. Hubungan Lebanon dan Israel memanas setelah Israel menuduh Hiszbullah menyerang Dataran Tinggi Goland Juli lalu. Sementara klaim itu ditolak oleh Hizbullah.
Israel sendiri telah membunuh salah satu komandan Hizbulllah, selain membunuh pimpinan Hamas di Teheran, Iran, Ismail Haniyeh.
Serangan Israel yang berkelanjutan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, juga menyebabkan kondisi di Timur Tengah memanas.