Memamerkan Ibadah di Medsos, Sayyidina Ali: Ada Empat Ciri Riya'
Syarat paling utama suatu amalan diterima di sisi Allah adalah dengan ikhlas. Tanpanya, amalan seseorang akan sia-sia belaka.
Setan tak henti-hentinya memalingkan manusia, menjauhkan mereka dari keikhlasan. Salah satunya melalui pintu Riya’ yang banyak tidak disadari oleh setiap orang.
Riya' adalah melakukan suatu ibadah, amalan dan ketaatan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji dirinya.
Bukan karena ingin mendapat ridho Allah, ingin dipuji Allah. Tapi hanya karena ingin dipuji makhluk-Nya dan ingin mendapatkan tempat di hati manusia.
Riya' sangatlah berbahaya. Karena Riya' merupakan syirik yang tersembunyi. Kenapa ?
Karena meskipun dia salat menghadap Allah, membaca Al-Qur'an,dll.. tapi hakikatnya hatinya menyembah manusia.
Empat Ciri-ciri Riya
Sayyidina Ali bin Abi Thalib menyebutkan ada 4 tanda-tanda Riya' :
a. Malas jika sendirian
b. Giat jika di hadapan manusia.
c. Jika dipuji amalnya semakin bertambah.
d. Jika dikritik, amalnya semakin berkurang.
Riya' ada yang dalam urusan agama, dan ada juga yang dalam urusan duniawi.
Riya' dalam urusan Agama :
1. Berkaitan dengan badan manusia.
Sengaja bikin dirinya kurus, pucat supaya dinilai orang yang ahli puasa. Rambutnya acak-acakan, supaya dianggap sufi, dll.
2. Berkaitan dengan sikap /perlakuan.
Kalau hadir majelis, jidatnya dimerengutkan supaya kelihatan khusyu', pakaiannya murahan, bila perlu pakai yang robek supaya dianggap zuhud, Dll.
3. Berkaitan dengan ucapan.
Memberi nasehat dengan bahasa yang puitis, kalamnya hikmah, bila perlu berdebat, untuk menunjukkan dia lebih kuat pemahaman agamanya. Atau menceritakan dia mendapatkan ilmu dari guru ini supaya orang tahu dia belajar dari banyak guru, dll.
4. Berkaitan dengan amal.
Kalau salat di depan orang, sujudnya lama, padahal kalau salat sendirian, kilat ekspres, atau memamerkan ibadahnya dia di medis sosial (medos), dll.
Dia merasa dengan melakukan semua itu mendapat kebaikan, padahal batal pahala amalannya hanya gara-gara Riya'.
Riya' dalam urusan Dunia :
Pakaiannya bagus, sepatu mahal, tas bermerek, mobil mewah, rumah gedongan.
Tujuannya apa ?
Supaya dianggap pembisnis yang sukses. Padahal di belakang hutangnya menumpuk. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Naaah...! Bagaimana caranya supaya kita terhindar dari penyakit ini ? Apakah kita tidak usah beramal karena takut riya' ?
Orang yang meninggalkan amal karena takut Riya' adalah salah !
Yang benar adalah tetap beramal dengan menjaga hati jangan sampai kecampuran Riya'.
Dan ini butuh perjuangan yaaa...., setiap kali terbersit keinginan untuk dipuji orang, cepat-cepat luruskan lagi niatnya. Begitu seterusnya hingga pada akhirnya kita bisa ikhlas karena Allah semata.
Demikian bersumber dari Kajian Kitab Ihya' Ulumuddin.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, giat ikhlas beramal ibadah, mendapat ridho dari Allah Swt."
Tausiyah pagi disampaikan Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.