Anak Berisiko Depresi Jika Terus Dipaksa Belajar
Spesialis kesehatan jiwa ini dr. Yunias Setiawati, Sp.KJ (K) mengingatkan risiko bosan hingga depresi pada anak yang dipaksa belajar secara menerus oleh orang tuanya.
"Kalau anak sudah depresi baru orang tua menyesal. Gejala anak yang depresi anatara lain, sering menyendiri, malas sekolah, sampai menarik diri dari pergaulan," kata Yunias kepada Ngopibareng.id, Kamis 9 Januari 2020.
Selain depresi, anak yang dipaksa belajar dengan cara yang tidak menyenangkan juga akan mengalami trauma.
"Sebab di otaknya sudah terekam bahwa kegiatan belajar itu tidak menyenangkan, dan cenderung membuatnya tertekan," ungkap Yunias.
Yunias mengatakan, untuk membuat anak menyukai belajar, orang tua harus pandai membuat suasana yang menyenangkan ketika belajar. Selain itu juga harus disesuaikan dengan usia sekolah anak.
"Kalau masih TK ajak belajar sambil bermain, kalau sudah SD dampingi saat belajar buat suasana yang menyenangkan. Satu lagi yang penting kalau anak sudah mulai bosan jangan dipaksa sebaiknya berhenti dulu, kalau masih perlu bisa dilanjutkan saat perasaan anak sudah membaik," jelasnya.
Jika dalam belajar anak tidak memiliki trauma, tentu pelajaran akan lebih mengena di otak, anak tidak takut belajar karena suasananya menyenangkan.
"Kondisi seperti ini akan berimbas juga pada sekolahnya. Bisa jadi nilainya malah semakin meningkat," ucapnya.
Tambah Yunias, bila perlu setelah belajar anak diberikan hadiah sesekali agar merasa usahanya dalam belajar dihargai.