Memahami Tiga Misi Utama Rasul, Makna Tajdid bagi Muhammadiyah
Tugas khusus Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) diutus Allah SWT patut dipahami umat Islam dan masyarakat secara luas.
"Rasul diutus dengan tiga misi utama. Misi Pertama, membangun fondasi manusia dengan akhlak mulia, karena menurutnya dasar pokok peradaban bergantung pada etika," tutur Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Ia menekankan, manusia yang rusak akhlak tidak mampu membangun peradaban yang maju.
Misi Kedua Rasul, kata Haedar, adalah mewujudkan rahmat untuk seluruh alam semesta. Ia menjelaskan bahwa rahmat tersebut harus dapat diterima oleh siapa pun tanpa diskriminasi.
Muhammadiyah, sebagai implementasi dari misi ini, telah membangun sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sosial lainnya untuk semua golongan masyarakat.
Penyediaan Energi
“Muhammadiyah membangun sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi, untuk semua kalangan tanpa ada diskriminasi,” tegas Haedar.
Haedar juga mencatat, upaya penyediaan energi terbarukan oleh PLN merupakan bagian dari usaha untuk menjadikan energi sebagai rahmat agar manusia dapat hidup harmonis dengan alam.
Bumi sudah sedemikian mendidih sehingga dibutuhkan energi terbarukan yang mampu membawa rahmat bagi semesta alam.
Misi Ketiga, kata Haedar, adalah tajdid. Dalam hadis disebutkan, “Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat Islam, setiap seratus tahun, seorang yang memperbarui untuk mereka (interpretasi) ajaran agama mereka.”
Haedar menjelaskan, tajdid berarti mengembalikan, mengubah, dan membangun. Baginya, tanpa tajdid, akan terjadi stagnasi. Ia menandaskan bahwa inilah kunci keberlanjutan Muhammadiyah selama satu abad lebih.
Pandangan ini ia sampaikan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT PLN (Persero) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Acara tersebut berlangsung pada Jumat (5 Januari 2023) di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan misi-misi mulia Muhammadiyah, khususnya dalam upaya penyediaan layanan tenaga listrik dan non-tenaga listrik yang ramah lingkungan bersama PT PLN (Persero).
Dalam acara ini turut dihadiri Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas.
Selain itu, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah, Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat, Presiden Direktur PLN Insurance Hirmas Fuady, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto, dan Direktur Manajemen Resiko PLN Seroso Isnandar.