Memahami Agama Secara Parsial, Ini Akibatnya
Beragama yang mencerahkan yang digagas Muhammadiyah memiliki makna, memberikan manfaat bagi kehidupan sosial, beragama, dan bernegara.
“Beragama bukan sekadar menjalankan ibadah wajib, tapi juga harus turut andil dan memberikan manfaat secara sosial,” jelas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bengkulu, Syaifullah, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Kamis 14 Februari 2019.
Acara Tanwir Muhammadiyah 2019 digelar di Bengkulu pada 15 hingga 17 Februari 2019 mengangkat tema “Beragama Yang Mencerahkan”. Tema beragama yang mencerahkan, dalam hal ini dipilih Muhammadiyah guna melihat banyaknya yang memahami agama secara parsial, sehingga praktik beragamnya nampak kering.
Sementara dalam hal tauhid, Syaifullah menjelaskan, itu mengandung dua unsur, adalah unsur ritual juga unsur sosial.
Sehingga, melalui Tanwir di Bengkulu ini Muhammadiyah ingin mengukuhkan sikap politiknya. Yaitu politik kebangsaan bukan politik praktis.
Syaifullah menjelaskan, sidang Tanwir kali ini akan dibahas tentang peran Muhammadiyah untuk kemanusiaan global.
"Muhammadiyah telah banyak berperan secara optimal untuk relasi-relasi kemanusiaan global. Seperti sentuhan Rohingnya, Palestina," tuturnya. (adi)
"Sementara dalam hal tauhid, itu mengandung dua unsur, adalah unsur ritual juga unsur sosial. Sehingga, melalui Tanwir di Bengkulu ini Muhammadiyah ingin mengukuhkan sikap politiknya. Yaitu politik kebangsaan bukan politik praktis."