Memahami 17 Sifat Tercela Manusia yang Disukai Setan
Pada hakikatnya tugas jin dan manusia adalah sama yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Dalam setiap gerak geriknya senantiasa mengharap keridhaan Allah semata.
Pekerjaan jin juga sama dengan manusia. Sementara setan mengajak manusia supaya berbuat jahat.
Lalu apakah benar ada manusia yang termasuk satu golongan dengan setan? Jawabannya ada, yaitu manusia yang mengajak pada kejahatan maka termasuk dalam setan dari golongan manusia yang mana keduanya saling bahu-membahu dan tolong menolong dalam mengerjakan kebatilan.
Dua golongan ini memiliki sifat dan perilaku yang mirip bahkan serupa, karena keduanya memiliki kesamaan sudut pandang yaitu sama-sama ingin mengajak manusia kepada keburukan. Keduanya ingin mencapai tujuan bersama yaitu menyesatkan lebih banyak lagi manusia di muka bumi. Lalu apa saja sifat-sifat dasar yang dimiliki golongan manusia dari golongan syetan ini, berikut ini penjelasannya.
a. Jin
Jin artinya yang tersembunyi atau yang tertutup. Oleh karena itu kita tidak akan bisa melihat kehidupan mereka dengan mata telanjang. Lalu dimanakan jin itu berada? Jin juga berada di alam dunia ini, hanya saja mereka berada ditempat yang kita tidak dapat melihat atau alam ghaib.
"...Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka...(QS. Al Araf:27).
b. Setan
Dalam bahasa arab setan berarti jauh. Maksudnya mahluk yang jauh dari petunjuk Allah atau tersesat. Setan adalah sifat jelek yang melekat pada setiap mahluk-Nya. Jika perbuatan jelek sudah menjadi kebiasaan seseorang, perbuatan itu akan berubah menjadi sifat jelek.
Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai sifat jelek, maka secara tidak langsung ia sudah menjadi setan. Setan dapat berasal dari golongan jin dan manusia. Allah berfirman sebagai berikut:
"Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin,..."(QS. Al An'am:112).
Maka dari itu sudah sadarkah kita bahwa jika dalam diri kita terdapat salah satu sifat setan berikut ini maka kita termasuk dalam golongannya setan yang terkutuk itu.
Beberapa ayat Al-Quran telah menjelaskan sifat-sifat setan yang tercela yang juga dimiliki oleh jin dan manusia, di antaranya:
1. ”Takabbur“
Allah Subhanahu wa ta'ala menyifatkan iblis laknatullah dengan sifat ini kerana iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Adam alaihissalam. Dia enggan dan bersikap angkuh (takabbur) apabila diperintah oleh Allah Ta'ala supaya sujud kepada Adam alaihissalam Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta'ala telah berfirman yang bermaksud:
“Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman; "Apakah yang menghalangi engkau (sehingga)kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?”(iblis) menjawab”Aku lebih baik daripada dia.Engkau ciptakan aku daripada api dan sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah“(surah al-A’raf:ayat 12).
Sifat takabur setan ini juga ada pada sebagian diri manusia, yaitu orang-orang yang sudah menganggap dirinya lebih dari orang lain dalam hal harta dan kekayaan. Mereka tidak sungkan-sungkan menghina saudaranya di depan umum dengan alasan perbedaan kasta dan status. Dalam hal ini dalam diri orang tersebut sudah dikuasai syetan secara masif dan ia sudah tidak menyadarinya.
2. ”Sombong dan keras kepala“
Kedua-duanya merupakan sifat iblis sebagaimana Yang Allah Ta'ala berfirman yang artinya ;
“(Iblis) menjawab, Kerana Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku selalu menghalangi mereka daripada jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”(Surah al-A’raf: ayat 16-17).
Ini menunjukkan bahawa kekufuran iblis bukanlah kerana kejahilan bahkan kekufurannya kerana keras kepala dan sombong. Sifat ini juga ada pada diri manusia yang hatinya sudah keras dan membatu, sudah tidak ada lagi yang bisa memberinya nasihat, dan tidak ada lagi yang bisa diperbaiki karena hatinya sudah sedemikian kerasnya.
3.“Laknat”
Dilaknat lagi tersingkir dan jauh dari kebaikan, dan iblis juga merupakan yang pertama dilaknat dan disingkir dari rahmat Allah Ta'ala. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
“(Allah) berfirman,”Keluarlah kamu dari sana (syurga) dalam keadaan terhina dan terusir”(Surah al-A’raf: ayat 18).
Sifat manusia yang juga akan dilaknat Allah di hari akhir kelak adalah orang-orang yang sudah dengan sadar diri mengambil jalan keluar dari akidah Islam dan memilih bersekutu dengan bangsa syetan demi untuk mendapatkan apa yang diinginkan di dunia.
4.“Menggoda (al-Waswasah) dan memperdaya”
Al-Waswasah ialah percakapan hati yang dibisikkan oleh syaitan yang tidak ada kebaikan dan manfaat, sifatnya hanya menggoda dan menjebak. Firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang artinya :
“Kemudian syaitan membisikkan fikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (syaitan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam surga)”(Surah al-A’raf: ayat 20).
Ayat di atas menjelaskan sifat iblis dan hasad dengki terhadap Adam dan Siti Hawa , dan juga bagaimana iblis berusaha memperdaya, menggoda dan menipu sehingga kenikmatan dan pakaian yang baik dirampas daripada kedua-duanya.
Sedemikian besarnya rasa benci yang ada dalam hati manusia sehingga ia berusaha melakukan berbagai upaya menghasut, memperdaya dan menipu orang lain, ia sudah tidak bisa lagi melihat keburukan yang akan ditimpakan kepadanya sebagai akibat dari tindakan dengkinya itu sehingga manusia seperti juga sudah terpedaya dan masuk perangkap iblis.
5.“Mungkir janji”
Firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang artinya :
”Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu hari ini, dan sesungguhnya aku adalah penolongmu”. Maka ketika kedua-dua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syaitan balik ke belakang sambil berkata,”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu”(Surah al-Anfal: ayat 48).
Ahli tafsir menjelaskan bahawa ayat ini diturunkan ketika peperangan badar, di mana iblis berjanji kepada orang musyrikin untuk menolong mereka menentang orang islam, maka tatkala puak islam bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berhadapan dengan orang musyrikin, maka iblis pun menyamar sebagai seorang lelaki dan bersamanya tentara, lalu berkata iblis kepada orang musyrikin:
Kamu tidak akan kalah hari ini dan aku adalah penolong kamu.
Apabila iblis melihat tentara malaikat dia pun berundur dan tidak memberi pertolongan kepada tentara musyrikin, dan juga telah memungkiri janjinya untuk menolong mereka. Allah Ta'ala telah memberi kemenangan kepada tentara Islam di dalam peperangan tersebut. Di sini jelaslah bahwa iblis adalah pembohong dan pengingkar janji.
Sifat mungkin janji pada diri manusia juga ada banyak macamnya, misalnya dalam sebuah perjanjian kerjasama, mereka juga sering berusaha mengingkarinya dengan banyak alasan.
6.“Menghasut”(Nazgh)
Dalam kamus menyatakan bahawa “Nazgh” ialah mencerca atau menfitnah. Ia juga membawa makna menghasut, membujuk dan membisik (percakapan hati yang tiada manfaat dan kebaikan). Sifat-sifat ini merupakan sifat iblis laknatullah. Firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang artinya ;
“Setelah Syaitan merusakkan(hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku”(Surah Yusuf: ayat 100).
Kepada manusia yang suka bergunjing dan berbicara yang tidak ada bukti dan saksinya, mereka bahkan suka membesar-besarkan berita, membuat cerita karangan agar orang yang mendengarkan atau memberi perhatian lebih atau dengan tujuan tertentu, itulah contoh manusia penghasut.
7.“Menjauhkan dan mengakhirkan”(al-Khanas)
Firman Allah yang artinya ;
“(Aku bermohon dengan Allah) daripada kejahatan bisikan syaitan al-Khannas”(Surah al-Nas: ayat 4).
8.“Memperdaya”(al-Gharur)
Kamus ada menyatakan bahawa tipudaya syaitan membawa maksud menipu, menggoda dan membujuk. Firman Allah Subhanahu wa ta'ala :
“maka janganlah kamu sekali-kali terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (mentaati) Allah”(Surah Luqman: ayat 33).
Banyak manusia terpedaya dengan kenikmatan dunia yang sifatnya sementara, menganggap diri mereka bisa mendapatkan kebaikan jika mengejar dunia, namun pada akhirnya yang didapatkan hanyalah kekecewaan.
9. “Tipudaya”(al-Kayd)
Ia membawa maksud tipu dan jahat seperti melakukan pembohongan dan membuat helah. Firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang artinya :
“maka perangilah penolong-penolong syaitan (kerana) sesungguhnya tipudaya syaitan adalah lemah”(Surah al-Nisa’: ayat 76).
Syetan membuat berbagai tipudaya agar banyak yang mau mengikuti langkah-langkahnya, seperti itu juga sikap orang yang suka melakukan tipudaya dalam bentuk sihir misalnya, banyak manusia percaya kepada sihir dan ahli nujum, sesungguhnya tipudaya itu merugikan mereka sendiri.
10.“Memukul dengan kuat (merasuk) dan menyentuh (menggilakan)-(al-Khabt dan al-Mass)
Ia bermaksud menyentuh manusia dan menyakitinya(merasuk). Allah Ta'ala menyifatkan pemakan riba seperti orang yang dirasuk syaitan apabila bangkit dari kubur. Firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang artinya :
“Pemakan-pemakan riba itu tidaklah mereka itu bangkit(dari kubur) melainkan seperti bangkitnya orang-orang yang dirasuk syaitan”(Surah al-Baqarah: ayat 275).
Merasuki bermakna menjadi gila dan hilang kesadaran dan kontrol diri, banyak orang yang menjadi terasuki oleh kesenangan dunia dan mereka menggila-gilakan sesuatu bagaikan barang sesembahan yang layak dipuja-puja, orang-orang seperti ini adalah orang yang sudah diluar batas.
11.“Sihir dengan meniup (al-Nafth)
Firman Allah Subhanahu WA ta'ala berfirman yang artinya :
“(Aku berlindung dengan Allah) daripada tukang-tukang sihir yang meniup pada ikatan-ikatan”(Surah al-Falaq: ayat 4)
Dalam satu doa yang ma’thur diajar kepada kita membaca doa ini yang bermaksud;
“Ya Allah…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan, tiupan dan ludahannya”
Sifat setan yang suka sekali meniupkan rasa was-was dan takut berlebihan ke dalam diri manusia sehingga manusia itu bersikap diluar kendali dirinya adalah perilaku iblis yang sama dengan manusia yang selalu menghasut dan menakut-nakuti orang lain yang sedang dalam kesusahan.
12.“Setan laki-laki dan perempuan”(al-Khubth dan al-Khabaaith)
Dalam kamus menjelaskan jahat(al-Khubth) lawannya baik(al-Toyyib). Satu doa yang ma’thur mengajar kita membacanya ketika memasuki tempat buang air(kecil ataupun besar) iaitu yang bermaksud;
“Aku berlindung dengan Engkau ya Allah…dari kejahatan syaitan betina dan jantan”
Disifatkan dengan yang demikian kerana syaitan mengintai untuk memudaratkan manusia di tempat-tempat yang kotor, tempat-tempat maksiat, dan tempat-tempat berkumpulnya pendosa. Syetan yang ada di sana bukan hanya laki-laki tetapi juga ada setan wanita yang menampakkan diri dalam wujud yang sangat disukai manusia durjana.
13.“Menggoda”(al-Hamz)
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahawa makna godaan syaitan dengan kematian iaitu menggoda manusia sehingga menjadi gila kerana terhasil daripada godaannnya. Dalam al-Quran ada menyebut yang bermaksud;
“Dan katakanlah, Ya Tuhanku…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan-syaitan”(Surah al-Mukminun: ayat 97).
Maknanya Aku berlindung dengan Engkau daripada bisikan syaitan dan godaannya daripada mengingati Allah Subhanahu wa ta'ala. Dalam suatu hadis menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memohon perlindungan dengan Allah Subhanahu Wa ta'ala daripada godaan syaitan, fitnah dan bisikannya.
Setan dan manusia yang sama-sama tersesat akan bersekongkol untuk mencari teman baru yang bisa mereka ajak berbuat dosa bersama-sama dengan cakupan yang lebih besar dan lebih luas lagi, mereka bagaikan orang kehausan mencari mangsa yang siap menjadi teman dan saudara mereka dalam kesenangan dunia.
14. Berbuat jahat atau keji
Dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 169:
“Sesungguhnya Setan itu hanya menyuruh kamu berbuat Jahat dan Keji, dan mengatakan kepada Allah yang tidak kamu ketahui”
Berbuat kejahatan adalah sebuah perbuatan yang biasanya merugikan orang lain, sekecil apapun kerugiannya akibat dari perbuatan tidak baik itu bisa di sebut kejahatan. apakah sifat Setan ini ada di dalam diri kita ini?
dan bersyukurlah apabila dalam diri kita tidak ada sifat Setan yang jahat dan keji, tapi jangan lengah setan setiap saat akan terus menggoda kita.
15. Bakhil (Kikir/pelit)
Dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah(2) ayat 268:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) Kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (Kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-nya dan Karunia. dan Allah Maha Luas (Karunia-nya) lagi maha mengetahui.
Islam memerintahkan bagi orang yang Bertaqwa untuk meng-Infakan (menafkahkan) sebagian Rezeki yang di berikan Allah, Baik di waktu Lapang dan sempit.
Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran(3) ayat 134:
“Orang-Orang yang menafkahkan (Harta-nya), baik di Waktu Lapang maupun Sempit, dan Orang-Orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”
Berarti jikalau kita mengaku sebagai orang Islam yang Bertaqwa harus menginfakan sebagian Rezekinya. walau hanya “Rp. 100,-” yang penting Ikhlas. dan Sifat Setan kikir itulah yang dapat menghambat orang untuk berbuat kebajikan.
16. Boros
Dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Isra(17) ayat 26-27:
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros” (26).
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara Setan dan Setan itu adalah sangat Ingkar kepada tuhannya”(27).
Menafkahkan sebagian Rezeki di Jalan Allah sangat baik, tetapi ingat jangan melebihi batas kemampuan, sehingga menimbulkan sifat pemboros. “Islam tidak memberatkan umatnya dalam berbuat kebaikan” , dan kita instropeksi diri apakah sifat Setan yang boros ini ada pada diri kita?
dan bersyukurlah apabila dalam diri kita tidak ada sifat ini.
17. “Riya (Tidak Ikhlas untuk Allah Subhanahu Wa ta'ala”
“Hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu menghilangkan ( pahala ) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti ( perasaan sipenerima ) , seperti orang yang menafkahkan hartanya karena Riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian . maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah , kemudian batu itu ditimpa hujan lebat , lalu menjadilah dia bersih ( tidak bertanah ). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”
Ketika seseorang Riya, maka Setan membelengu Hati mereka, dan apa yang sebenarnya kita tujukan untuk Allah, namun karena ingin terlihat baik dimata Manusia, maka tujuan terhadap Allah-pun terhapuskan.
Supaya kita tidak mudah terkena Godaan Setan, dan menjadikan Sifat Setan berada di dalam diri kita maka selalulah, setiap waktu mengingat Allah dan memohon perlindungannya.
Seperti yang di jelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf (7) ayat 200:
“Dan jika Kamu di timpa sesuatu Godaan Setan, Maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui”
Dan bacalah :
A’udzu billahi minas syaithanirrajim
(Aku Berlindung Kepada Allah dari godaan Syaitan yang terkutuk).
Demikian wallahu a'lam. Semoga bermanfaat....