Meluas, 143 Sapi Terjangkit PMK, Peternak Diminta Tidak Panik
Kasus wabah penyakit mata dan kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Probolinggo terus meluas. Kalau awalnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo menemukan tujuh sapi yang positif PMK, kini ditemukan lagi 143 sapi lain yang juga terjangkit PMK.
Ternak terjangkit PMK sebanyak itu tersebar di sejumlah kecamatan yakni, Bantaran, Kuripan, dan Wonomerto. "Sapi yang terkena PMK itu milik 41 peternak," ujar Kepala DPKH, Yahyadi, Rabu, 11 Mei 2022.
Dikatakan sebanyak enam sapi sudah menunjukkan tanda-tanda kesembuhan setelah ditangani medis dan non-medis. "Secara medis, sapi disuntik Vitamin B Complex, dan secara non-medis dilakukan peternak dengan cara memberi ramuan empon-empon ditambah telur ayam dan madu," katanya.
Meski semakin banyak sapi yang terjangkit PMK, Yahyadi meminta peternak sapi tidak terlalu khawatir. Sebab sapi yang terjangkit PMK bisa disembuhkan.
"Caranya, sapi divaksinasi selama dua kali dengan rentang waktu tiga hari. Pada hari ke-14 sudah terlihat tanda-tanda kesembuhannya," ujarnya. Dan begitu ada gejala PMK, sapi-sapi itu dipisahkan (dikarantina) di kandang tersendiri sambil diobati.
Di saat terjangkit PMK, disarankan memberikan suplemen vitamin seperti, Vitamin B Complex khusus untuk hewan tanpa gejala (HTG). Agar sapi mudah mengunyah pakan, disarankan rerumputan dicacah.
Yahyadi juga menegaskan, ternak yang terjangkit PMK aman dikonsumsi. "Tidak usah panik berlebihan, daging hewan yang terdeteksi PMK bisa dikonsumsi. Agar aman, disarankan hewan ternak disembelih di rumah pemotongan hewan (RPH). Selain itu PMK tidak menular kepada manusia," katanya.
Warga yang mengetahui ada hewan yang menunjukkan gejala PMK diminta langsung melaporkan kepada DPKH atau koordinator wilayah. Di antara gejalanya, hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, kerbau, hingga babi mengalami gejala, demam tinggi, hipersalivasi (liuran) dan moncong berbusa.
"Selain itu tanda-tanda lain, mulut dan lidah melepuh, luka pada kaki bahkan sampai kuku lepas, tidak mau makan, pincang, gemetar, napas cepat," ujarnya.
Karena penularan PMK demikian cepat, maka bila ada tanda-tanda seperti itu, Yahyadi menyarankan hewan tersebut wajib dipotong di RPH dengan diperiksa ante mortem dan post mortem dalam waktu 24 jam.
Skrining Sapi
Meski belum ditemukan ternak terjangkit PMK di Kota Probolinggo, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) setempat menggencarkan pemeriksaan (skrining) sapi. Pemeriksaan sapi dilakukan di Pasar Hewan di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Kota Probolinggo.
"Kalau ditemukan sapi yang sakit kami larang masuk ke arena pasar hewan. Pedagang diminta membawa pulang sapinya yang sakit untuk diobati," ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo Suryanto, Rabu, 11 Mei 2022.
Ia mengakui, sejumlah daerah di Jawa Timur sedang terserang wabah PMK. Untuk menekan penularannya, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap sapi yang diperjualbelikan di pasar.
Saat pemeriksaan, jika sapi dinyatakan negatif PMK, maka diberi surat keterangan sehat dan sapi bisa masuk pasar untuk diperjual-belikan. Sebaliknya jika hasil pemeriksaan, sapi itu positif PMK maka diminta untuk dibawa pulang dan diobati.
"Skrining kesehatan sapi kami perketat terutama untuk sapi-sapi yang akan dikirim ke luar daerah atau luar provinsi," kata Suryanto.
Advertisement