Melonjak, Kota Probolinggo Catat 16 Kasus Covid-19 Baru
Jumlah pasien covid-19 di Kota Probolinggo, Rabu, 1 Juli 2020 ini meningkat tajam dengan tambahan 16 pasien baru. Sehingga akumulasi pasien yang positif terpapar covid-19 menjadi 70 orang. “Hari ini ada lonjakan 16 orang yang terkonfirmasi positif covid-19 dari hasil pengiriman sampel swab, 20 Juni lalu,” kata Jubir Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo, dr Abraar HS. Kuddah SpB saat video conference (vidcon), Rabu sore.
Abraar yang didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Probolinggo, dokter Nur Hasanah Hidayati mengatakan, sejak 20 Juni lalu memang mengirimkan spesimen swab ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. Dan hasilnya baru diketahui Rabu sore ini.
Ke-16 pasien positif covid-19 itu rinciannya tiga orang dari Klaster Surabaya, empat dari Klaster Tuan S, empat dari Klaster Sidoarjo, dua pelaku perjalanan, dua transmisi (penularan) lokal, dan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka tersebar di sejumlah kelurahan di Kota Probolinggo seperti, Tisnonegaran, Triwung Lor, Triwung Kidul, Jrebeng Wetan, Ketapang, hingga Mayangan.
Dengan demikian hingga Rabu sore ini, jumlah pasien covid-19 di Kota Probolinggo berjumlah total 70 orang. “Terkonfirmasi baru 16 orang, dirawat di Probolinggo 26 orang, dirawat di Surabaya 4 orang, sembuh 37, dan meninggal dunia 3 orang,” kata Abraar.
Selain itu juga dilaporkan ada 374 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Probolinggo. Terinci, selesai pemantauan baru 2, menjadi positif 1, dalam pemantauan 13, dan selesai pemantauan 361.
Juga terdapat 40 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Yakni, ODP baru 1, menjadi positif 1, selesai pengawasan baru 4, dalam pengawasan 3, selesai pengawasan 32, dan meninggal dunia 3.
Disinggung mengapa terjadi lonjakan 16 orang positif Covid-19 dalam sehari, Abraar mengatakan, banyak faktornya. Disebutkan, pemicunya warga Probolinggo yang terpapar covid-19 dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya dan Sidoarjo dibawa pulang ke Probolinggo.
Pemindahan sejumlah pasien itu, kata Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo itu tanpa menaati protokol kesehatan. Seharusnya yang memindahkan pasien adalah tenaga medis, bukan keluarga pasien.
“Pasien-pasien dari luar daerah itu dibawa ke Probolinggo kemudian dimasukkan ke RSUD melalui pintu UGD. Mereka dijemput anggota keluarganya, berkumpul dalam satu mobil,” ujar dr Abraar.
Alasan lain melonjaknya jumlah positif baru, dikemukakan dokter Ida, panggilan akrab Nur Hasanah Hidayati. “Mengapa hari ini sampai 16 orang positif, ini karena merupakan hasil tes swab yang dikirim ke Surabaya sejak 20 Juni lalu, diumumkan serentak hari ini,” katanya.
Akibatnya, RSUD dr Mohamad Saleh yang sempat tanpa pasien (zero) pada pertengahan Juni 2020 lalu karena sebagian besar pasien sembuh, kini kembali diramaikan dengan 25 pasien.
“Selain merawat pasien dari Kota Probolinggo, RSUD juga merawat lima pasien dari luar daerah yakni, dua orang dari Kabupaten Probolinggo, dua orang dari Kabupaten Pasuruan, dan seorang dari Surabaya,” kata Abraar.