Melihat Secara Utuh Kampung Tangguh
Sugiyanto masih ingat benar ketika tim rombongan dari Universitas Brawijaya (UB), kemudian personel dari TNI-Polri mendatangi Kampung Tambaksari, Tajinan, Kota Malang, Jawa Timur, pada April 2020.
Sugiyanto sendiri merupakan Ketua RW 04 Kampung Tangguh Tambaksari. Dia menyambut baik konsep kampung tangguh yang ditawarkan oleh para akademisi dan militer tersebut. "Ini aksi sosial untuk sesama," ucapnya.
Sugiyanto bersama dengan para Karang Taruna, ibu-ibu PKK serta relawan dari Kampung Tambaksari dilatih untuk simulasi kampung tangguh.
Beberapa diantaranya yaitu simulasi pemakaman jenazah Covid-19, evakuasi penduduk Covid-19, penanganan kejahatan sampai simulasi pembentukan lumbung pangan.
"Akhirnya simulasi tersebut kami tindaklanjuti dengan membentuk lumbung pangan," tutur Sugiyanto.
Lumbung pangan sendiri merupakan konsep persiapan logistik yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat sendiri dengan skema subsidi silang untuk memenuhi kebutuhan pokok selama masa pandemi Covid-19.
Di lumbung pangan milik Kampung Tangguh Tambaksari Sugiyanto menyatakan sudah tersedia ratusan kilogram beras, gula sampai ratusan dus mie instan, yang nantinya juga akan disalurkan ke ratusan Kepala Keluarga (KK) yang ada di 8 RT di RW 04.
Sesuai dengan simulasi penyaluran pangan yang telah dilakukan nantinya ada semacam tim verifikasi yang akan mendata KK yang berhak untuk mendapatkan bantuan.
"Penyaluran itu harus benar-benar tepat sasaran," ujar Rifkiyanto Ketua Lumbung Pangan Kampung Tangguh Tambaksari.
Rifkiyanto mengurai langkah-langkah agar bantuan tersebut tepat sasaran seperti mengecek surat dari kantor jika ada karyawan yang mengalami PHK atau dirumahkan.
"Kami juga mengecek rekeningnya. dua bulan terakhir jika tidak ada pemasukan ya kami beri bantuan. Lalu kami cek juga rumahnya. Kami lihat apakah dia cocok diberikan bantuan berupa sembako," tuturnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sendiri tercatat sudah dua kali bolak-balik Surabya-Malang. Dengan menumpang mobil Mercedez warna hitam, Khofifah mengunjungi Malang Raya, pada 13 Mei 2020 dan 14 Mei 2020.
Kunjungan tersebut adalah untuk melihat kesiapan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya. Di Malang, Khofifah lumayan terkesan dengan gerakan swadaya masyarakat menghadapi Covid-19 melalui konsep kampung tangguh.
"Di Malang Raya ini yang cukup signifikan adalah kampung tangguh yang sudah disiapkan sejak pertengahan April 2020, lalu," katanya.
Kampung tangguh sendiri, dibentuk untuk meminimalisir adanya potensi chaos atau kericuhan yang terjadi di masyarakat jika masa pandemi Covid-19 terjadi secara berkepanjangan.
"Jika ekskalasi (potensi konflik) di masyarakat itu meningkat pola mitigasi sudah kami siapkan dalam konteks kampung tangguh," terang Ketua Tim Advokasi Kebijakan Publik untuk Penanganan Penyebaran Covid-19 Universitas Brawijaya, Unti Ludigdo.
Dijelaskan Unti untuk meminimalisir adanya potensi chaos tersebut maka dibentuklah lumbung pangan kampung tangguh, untuk mencukupi logistik masyarakat selama tiga bulan kedepan.
“Secara makro perhitungan teman-teman itu tercukupi selama sekitar 3 bulan ke depan," jelasnya.
Selain melalui skema lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Skema untuk membendung adanya chaos di masyarakat juga dilakukan melalui kontrol informasi.
"Masyarakat memeriksa kembali kebenaran suatu informasi yang beredar kepada pengendali Informasi kampung. Nantinya pengendali Informasi tersebut yang akan menyiarkan informasi kepada masyarakat melalui sarana yang ada, agar tetap tenang," jelasnya.
Advertisement