Melihat Manuskrip Kuno dari Abad ke-17 di Perpustakaa Kota Malang
Puluhan manuskrip kuno dipamerkan di Perpustakaan Umum dan Arsip, Kota Malang, Jawa Timur.
Manuskrip kuno tersebut berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Bahkan ada manuskrip kuno yang berasal dari abad ke-17.
Menurut pemilik manuskrip kuno, Lulut Edi Santoso, rata-rata manuskrip kuno tersebut merupakan keluaran tahun 1.700 sampai 1.800 Masehi.
”Jadi saya diajak bekerjasama dengan pihak perpus. Diajak buka buku lawas untuk dipamerkan,” ujar Pemilik Puspa Lulut, Perpustakaan Sejarah di Kota Malang tersebut.
Dalam koleksinya tersebut terdapat Quran yang ditulis tangan di atas kertas berbahan kulit kayu. Selain itu, juga ada Babad Demak yang menceritakan kisah raja-raja Jawa dan ditulis dengan huruf Arab.
"Di sini juga ada koleksi primbon jawa berbahasa Belanda hingga babad tanah jawi bertuliskan Jawi Kuno dan babad Cina," ujar Lulut pada Jumat, 20 September di Perpustakaan Kota Malang.
Uniknya, untuk primbon Jawa berbahasa Belanda sendiri sudah dikeluarkan sejak tahun 1896.
”Dulunya milik Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Malang saat di Jalan Cermen, karena tidak dirawat dan kebetulan saya nemu, ya saya yang rawat,” kata Lulut.
Lulut sendiri mengatakan, berburu buku kuno gampang-gampang susah. Pernah ia berkendara ke banyak jalan untuk mencari tukang rombengan pada dini hari.
”Saya hampir rebutan sama tukang lipat kertas. Tak kasih Rp 50 ribu, padahal itu cuma beli beberapa lembar buku,” ucapnya.
Agar tidak lekang oleh zaman, Lulut berencana men-scan lembaran buku-buku kuno tersebut. Sehingga, manuskrip kuno tersebut dapat juga diakses dalam bentuk arsip digital.
”Dengan catatan, PDF-nya tidak dicetak pribadi. Kalau mau cetak, ya lewat saya. Silakan mengganti uang cetak seikhlasnya. Karena saya tidak mematok. Saya dedikasikan untuk pendidikan,” kata Lulut.
Ia berharap Kemendikbud bisa membantu pelestarian buku-buku lawas ini dengan metode scan. Selain men-scan buku, ia hendak mendirikan komunitas untuk anak muda yang ingin mempelajari bahasa jawa.
Senada dengan Lulut, Plt Sekretaris Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Sri Umiasih mengatakan, buku-buku yang akan discan perpustakaan sendiri adalah buku-buku terbitan di bawah tahun 1990-an.
”Jadi ya terbitan tahun 20-an, 30-an, semua hasil koleksinya Perpustakaan Kita Malang, yang lawas sudah diteliti dulu kondisinya oleh pustawakan sebelum discan,” ujarnya.
Sri menambahkan, tujuan scanning adalah untuk memudahkan pembaca yang penasaran mengenai isi buku-buku kuno yang saat ini menjadi pajangan Perpustakan Kota Malang, lantaran kondisinya yang rentan jika mendapat sentuhan.
Advertisement