Melihat Lukisan Siswa SMAN 1 Driyorejo Gresik di PSLI Surabaya
Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) diisi oleh seniman dari lintas generasi, mulai usia muda hingga manula. Hebatnya, murid-murid dari SMAN 1 Driyorejo Gresik juga tak mau kalah turut berpatisipasi.
Guru seni budaya SMAN 1 Driyorejo Gresik, Andi Arifianto mengatakan, total ada 20 karya muridnya yang dipajang PSLI ke-13 di JX Expo Surabaya. Mereka merupakan siswa yang tergabung dalam ekstrakulikuler sekolah.
“Kurang lebih 20-an (lukisan) terus sisanya punya saya. Ini lukisan dari siswa saya yang ikut ekstrakulikuler seni lukis SMAN 1 Driyorejo Gresik atau disingkat Eksis,” kata Andi saat ditemui Ngopibareng.id, Minggu, 20 November 2022.
Andi Arifianto mengatakan, ada tiga lukisan dari muridnya yang sudah dilirik oleh pengunjung, dalam pameran yang digelar di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Karya tersebut milik siswa kelas X, XI, dan XII.
“Sudah ada tiga yang lirik, katanya tadi ada anak minta uang ke ayah. Ini lukisan kucing, terus perempuan dikerangkeng, sama kupu-kupu,” jelasnya.
Andi Arifianto memuji anak didiknya yang memiliki minat seni yang tinggi. Sejumlah lukisan yang dipamerkan tersebut mempunyai kisah saat pembuatan.
“Seperti ini secara teknik sudah matang punya anak kelas XII, itu menceritakan dirinya yang dilarang ikut ektra seni. Terus ini anak kelas XI, katanya dia punya teman imajiner putri cantik yang tewas tragis,” ucapnya.
“Kemudian yang kucing, itu memang bagus tapi belum ada pesan di dalamnya, dan cowok memakai masker, hanya karena dia suka anime. Saya intinya membebaskan mereka berkarya,” tambah Andi Arifianto.
Sebenarnya ada sekitar 50 murid yang tergabung dalam ekstrakurikuler yang baru dibentuk 2021 itu. Namun banyak siswa masih minder dengan hasil lukisanya.
“Mereka rata-rata masih malu sama hasil karyanya sendiri. Tapi saya selalu ingatkan, terus melukis, berkarya, karena sejelek apapun hasilnya pasti ada peminatnya,” ujar Andi Arifianto.
Oleh karena itu, pria yang pernah juara lomba lukis tingkat nasional pada 2013 itu menyebut, seharusnya sekolah mendukung minat para siswanya. Setidaknya, mereka memiliki hal untuk menyegarkan pikiran.
“Sebenarnya saya berharap, ada pemeran yang khusus untuk anak sekolah. Jadi jarak antara pelukis tua dan yang muda tidak akan terlalu jauh,” tutupnya.