Melihat Kawasan Gunung Bromo Setelah Kebakaran
Kawasan Wisata Alam Gunung Bromo terbakar selama satu pekan lebih. Titik api mulai muncul pada 6 September 2023 dan baru padam pada 14 September 2023. Kebakaran ini melahap sekitar 504 hektar kawasan konservasi.
Di atas Mobil Hilux dengan bak terbuka di bagian belakang, kami menelusuri sisa-sisa kebakaran. Perjalanan dimulai dari Dusun Jemplang, Kabupaten Malang menuju titik pertama, yaitu Kawasan Watu Gede.
Sisa-sisa abu dari rumput dan semak belukar yang terbakar masih terlihat di sepanjang perjalanan. Sampai di lokasi, rombongan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Masyarakat Peduli Api (MPA) hingga Brimob Polda Jawa Timur melakukan survei lokasi.
Kegiatan survei usai, perjalanan dilanjutkan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Bukit Teletubbies atau Lembah Watangan. Untuk menuju kawasan itu kendaraan harus melewati kontur jalan yang berpasir.
Hembusan angin kencang terkadang mendorong partikel-partikel pasir masuk ke mata. Lembah Watangan sekarang sudah tidak tampak seperti tempat tinggal tokoh serial Teletubbies. Vegetasi padang rumput yang hijau royo-royo kini berubah jadi hitam.
“Saat ini kita berada di Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies yang pada tanggal 6 September 2023 terjadi kebakaran savana di sini,” ujar Kepala BB TNBTS, C. Hendro Widjanarko pada Jumat, 22 September 2023.
Bukit Teletubbies terbakar akibat adanya pengunjung yang menyalakan flare atau suar di tengah musim kemarau. Kondisi tanaman yang kering membuat api cepat merambat.
“Kami memadamkan api di sana (Bukit Teletubbies) sudah tidak mampu. Sampai pukul 03.30 pagi WIB, kami belum pulang,” kata Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Ngadas, Sampe Tono.
Ada 19 orang personel dari MPA Ngadas ikut memadamkan api di Bukit Teletubbies yang dimulai ketika petang hari. Ganasnya api membuat mereka bergeming. Rambatan api bahkan menjalar hingga ke tebing-tebing.
“Ketinggian api saat itu mencapai tiga meter hingga empat meter,” ujarnya.
Kondisi api yang tak terkendali membuat Sampe Tono atau yang sering kami sebut dengan panggilan Pak No, kemudian menarik personelnya untuk kembali ke Pos Jemplang.
“Jadi kami saat bergerak memadamkan api, yang pertama diselamatkan adalah nyawa sendiri, setelah itu baru yang diselamatkan adalah hutan,” katanya.
Pak No ikut menumpang Mobil Hilux di bagian bak terbuka bersama saya dengan empat rekan jurnalis lainnya. Orangnya hangat, jenaka, ramah dan pemurah. Ia sering kali menawarkan kami sebungkus rokok saat perjalanan.
“Kalau saat lagi proses pemadaman api. Kondisi api belum padam. Kami tidak pulang. Non-stop 24 jam di lokasi,” ujarnya.
Seluruh titik api di kawasan Gunung Bromo kemudian padam pada 14 September 2023. Setelah dilakukan evaluasi dan pembersihan kawasan. Wisata Alam Gunung Bromo diputuskan dibuka kembali pada 19 Agustus 2023.
“Meski sudah dibuka kembali tapi belum banyak yang berkunjung,” ujar Salah Satu Pedagang di Jemplang, Sri Suryani.
Perempuan berkacamata tersebut sudah dua tahun lebih berjualan di Dusun Jemplang. Biasanya, banyak pengunjung yang mampir istirahat sebentar. Tapi, beberapa hari terakhir sudah dibuka, pengunjung masih juga sepi.
“Biasanya saya per hari itu dapat sekitar Rp500 ribu. Sekarang hanya jadi Rp100 sampai Rp150 ribu saja,” katanya.