Melepuh Usai Mandi di Sungai, Bocah di Jember Menderita TEN
Muhamad Abil Pratama, 14 tahun, warga Dusun Sumberan, Desa/Kecamatan Ambulu, Jember melepuh usai mandi di sungai. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, pasien tersebut diduga mengalami alergi kulit akut TEN (Toxic Epidermolysis Necrotikans) mirip Sindroma Stevens-Johnson.
Menurut Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dr. Benedictus Gebyar, Sp. A, dari pemeriksaan secara medis yang dilakukan. Pasien yang duduk dibangku kelas 8 SMP itu diduga mengalami alergi kulit akut.
Penyakit yang diderita pasien tersebut diduga TEN. TEN yang diderita pasien itu hampir mirip dengan SJS (Sindroma Stevens-Johnson).
“Steven Johnson Sindrom itu dibedakan dengan TEN. Apabila kelainan pada kulit kurang dari 30 persen, atau rata-rata 10 persen (karakteristik SJS). Kalau TEN biasanya lebih dari 30 persen. Untuk kondisi yang dialami pasien (Abil) Kalau antara 10-30 itu yang dinamakan over lab, antara SJS dan TEN itu," jelasnya, Selasa, 16 Januari 2024.
Berdasarkan teori, TEN disebabkan oleh banyak faktor. 70-90 persen penderita TEN disebabkan karena obat.
Tingkat mortalitas penderita TEN antara 5 sampai 15 persen. Sementara yang cukup rentan adalah penderita balita, tetapi kasus TEN jarang terjadi pada balita.
Tingkat kematian akibat TEN menjadi meningkat jika penderita merupakan seseorang yang sudah lanjut usia.
Berdasarkan teori tersebut, dokter kemudian menggali informasi dari ibu pasien. Diketahui sebelum akhirnya melepuh, Abil sempat mengonsumsi ikan tongkol
Selanjutnya, Abil berenang di sungai bersama 4 orang temannya. Usai berenang itu, Abil mengalami bentik-binti mirip cacar di tubuhnya disertai demam.
Orang tua korban yang merasa khawatir membelikan obat jenis parasetamol. Setelah mengonsumsi obat, alergi kulit yang diderita Abil semakin parah.
Kendati demikian, setelah dirawat intensif di RSD Seobandi, Abit juga sempat diberi obat parasetamol. Pasca mengonsumsi parasetamol tersebut tidak menimbulkan gejala sekunder apa pun.
“Apakah karena infeksi air tempat pasien berenang atau alergi obat belum bisa diketahui,” pungkasnya.
Advertisement