Melayani Umat, Hakikat Meneladani Kepemimpinan Rasulullah
Sebagaimana dimaklumi, selama kurang-lebih 23 tahun sejak diutus (bi’tsah), periode dakwah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (SAW) terbagi menjadi dua bagian: (1) Periode Makkah; (2) Periode Madinah.
Selama 13 tahun dakwah di Makkah, Rasulullah saw. murni hanya berperan sebagai pengemban dakwah. Namun berikutnya, pasca hijrah ke Madinah, dan mendirikan Negara Islam untuk pertama kalinya, beliau sekaligus menjadi penguasa (kepala negara) yang memerankan seluruh fungsi kekuasaan untuk melaksanakan dan menerapkan syariah Islam, bahkan mengemban risalah Islam ke luar negeri dengan dakwah dan jihad. Hal ini berlangsung sekitar 10 tahun hingga beliau wafat.
Karena itu di antara hal penting dari Rasulullah SAW. yang wajib dan layak dicontoh adalah teladan kepemimpinan beliau sebagai penguasa, yakni sebagai kepala negara. Kepemimpinan beliau sebagai kepala negara ini telah banyak dijelaskan dalam banyak kitab Sirah Nabi SAW., juga kitab-kitab fiqh siyâsah. Bagaimana, misalnya, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW. mengurus dan melayani dengan baik berbagai keperluan rakyat yang beliau pimpin, baik Muslim maupun non-Muslim.
Beliau memimpin rakyat dengan adil dan penuh kasih-sayang. Ini karena hakikat kepemimpinan—khususnya dalam konteks pemimpin negara—ditegaskan oleh sabda beliau sendiri:
سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ
Pemimpin suatu kaum hakikatnya adalah pelayan mereka (HR Abu Nu‘aim).
Sebagai kepala negara, yakni Negara Islam, Nabi saw. mengadili banyak perkara di masyarakat hanya dengan syariah Islam. Bukan dengan hukum-hukum yang lain. Syariah Islam pasti adil karena bersumber dari Allah Yang Mahaadil.
Ruh Jihad Dikobarkan
Sebagai kepala Negara Islam, Nabi SAW pun mengangkat para wali (gubernur) sekaligus para qâdhi (hakim), juga para ‘âmil. Beliau juga mengutus para utusan (duta) untuk mengajak para pemimpin di seluruh Jazirah Arab saat itu untuk masuk Islam. Beliau pun mengangkat para panglima perang. Bahkan beliau sendiri sering secara langsung memimpin sejumlah perang (jihad).
Jelas, kepemimpinan Rasulullah saw. selaku kepala negara ini layak dan wajib diteladani. Inilah pula yang dicontoh dan diteladani dengan sangat baik oleh para khalifah setelah beliau, yakni Khulafaur Rasyidin.
Karena itu kaum Muslim generasi berikutnya sampai hari ini layak dan wajib meneladani kepemimpinan Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin ini. Apalagi Rasulullah saw. telah bersabda:
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَ سُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِدِ
Kalian wajib berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).
Khulafaur Rasyidin terkenal dalam kearifan, keberanian dan ketegasannya dalam membela Islam dan kaum Muslim. Mereka adalah para negarawan ulung. Sangat dicintai oleh rakyatnya dan ditakuti oleh lawan-lawannya. Mereka juga termasyhur sebagai pemimpin yang memiliki akhlak yang agung dan luhur.
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq, misalnya, adalah sosok penguasa yang terkenal sabar dan lembut. Namun, beliau juga terkenal sebagai pemimpin yang berani dan tegas. Penerusnya, Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. juga terkenal sebagai penguasa yang tegas dan sangat disiplin. Beliau tidak segan-segan merampas harta para pejabatnya yang ditengarai berasal dari jalan yang tidak benar (Lihat: Tahdzîb at-Tahdzîb, XII/267).
Pemimpin dan Syariah Islam
Allah SWT berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah, "Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (TQS Ali Imran [3]: 31).
Imam Ibnu Katsir (w. 774 H)
Demikian wallahu a'lam. Semoga bermanfaat.
Rangkaian Zikir Harian Ajaran Imam Al-Ghazali
Doa Pagi
اَصْبَحْناَ وَاَصْبَحَ الْمُلْكُ لله
"ASBAHNA WA ASBAHAL MULKU LILLAH"
Artinya: Terima kasih ya Allah Ta'ala karena rahmatMu, berkahMu dan kekuatanMu kami berada di hari ini .
Sayyidul Istighfar
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت.
"Allahumma anta robbi, laa ilaaha illa anta, kholaqtani Wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika, wa wa'dika mastatho'thu A'uudzubika min syarri maa shona'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bi dzambi Faghfirli, fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta"
Dzikir Harian
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم
Dibaca 1000x
Fadhilah: "Akan diberikan rahmat oleh Allah dan mendapatkan syafa'at Nabi Muhammad di akhirat kelak"
اللّهــــمّ صلّ علی سيّـــــدنا محمّـــــد وعلی آل سيّـــــدنا محمّـــــد
Demikian semoga bermanfaat. Amiin.
Advertisement