Melawat ke Negeri Matahari Terbit, Ini Kolaborasi NU dan Muhammadiyah
Jakarta: Sebanyak 30 kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bertolak ke negeri Matahari Terbit, Jepang. Mereka akan berada di Jepang selama sekitar sepekan. Kunjungan ini akan dimulai dari 3 hingga 10 Oktober 2017.
Ke-30 delegasi yang berkunjung ke Jepang merupakan peserta dari dua program yang berbeda yang digelar pemerintah Jepang. Program pertama, Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang, yang terdiri dari sembilan orang guru atau kepala sekolah dari pesantren, dan satu orang pedamping dari PPIM-UIN mengundang 20 pemuda dari NU dan Muhammadiyah.
Kozo Honsei, Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, mengatakan, hubungan Indonesia dan Jepang sudah terjalin sangat lama. Menurutnya, program kunjungan 30 pemuda NU dan Muhammadiyah ke Jepang merupakan yang pertama kali.
”Saya melihat program ini bisa terus berlanjut, dan saya berharap agar pemerintah Jepang terus menyediakan anggaran untuk kegiatan ini,” ucap Honsei, pada ngopibareng.id, Selasa (3/10/2017).
Kozo menjelaskan, dalam rilisnya, tujuan dari program ini yaitu untuk mempererat pengertian satu sama lain di (komunitas) agama, masyarakat muslim, dan warga Jepang.
“Peserta sekalian berkesempatan berkunjung ke berbagai tempat yang terkait dengan industri, agama, pendidikan, dan sebagainya,” ujar Honsei.
Program itu, sambung Honsei, sekaligus memeriahkan peringatan 60 tahun hubungan Jepang dan Indonesia.
Honsei juga berharap program-program semacam ini dapat meningkatkan hubungan kedua negara.
NU dalam program ini mengutus sejumlah kader, di antara dari pemuda dan perwaikaln dari pesantren dipimpin Wakil Sekjen PBNU Imam Pituduh.
Sedangkan Muhammadiyah mengutus 10 orang diantaranya Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhmmadiyah (IPM), Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah (NA), perwakilan utusan siswa terbaik sekolah Muhammadiyah, mahasiswa terbaik Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), serta majelis Hubungan Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (adi)
Advertisement