Melandri: Ducati Tak Ingin Tim Satelit Juara Dunia
Musim balap MotoGP 2022 sangat menarik perhatian. Karena ketatnya persaingan dan banyaknya hal-hal baru di luar kebiasaan yang terjadi.
Salah satunya adalah, kemenangan terbanyak diraih oleh tim satelit. Ia adalah Gresini Racing melalui Enea Bastianini. La Bestia, julukannya mampu menduduki podium pertama sebanyak tiga kali dari tujuh balapan yang sudah digelar tahun ini.
Hal ini menarik perhatian Marco Melandri, pembalap MotoGP yang terkenal itu. Pemenang lima Grand Prix dan 20 podium dalam 139 start kelas MotoGP antara 2003-2010 dan 2015 tersebut juga melihat performa pabrikan yang makin merata. Serta makin menakutkannya Aprilia setelah berjuang dalam beberapa tahun terakhir.
Hal itu bisa dilihat dari lima nama berbeda yang mampu memenangi tujuh balapan yang sudah digelar. Bastianini juga mencuri perhatian Melandri.
Bestinaini yang memakai motor Ducati musim lalu, Desmosedici GP21 ini sangat fenomenal. Jika mampu mempertahankan performa dan situasi persaingan tidak banyak berubah, besar kemungkinan Bastianini menjadi juara dunia kelas premier pertama dari tim satelit.
“Saya sangat senang jika ada pembalap dari tim satelit yang mampu menjuarai MotoGP. Banyak alasan yang membuat saya mengungkapkan hal ini,” tutur Melandri seperti dikutip majalah Men on Wheels
Selama ini, hanya Valentino Rossi menjadi satu-satunya pembalap tim satelit, Nastro Azzuro yang mampu memenangi gelar kelas premier, MotoGP maupun 500cc di tahun 2001.
Memang timnya saat itu Nastro Azzurro. Namun ada orang-orang tim utama yakni (Mick) Doohan yang mendukungnya penuh saat itu.
“Rossi saat itu sudah melebihi pembalap tim pabrikan dibanding siapa pun. Motor-motor yang dipakainya juga berada di Belgia, bukan Italia. Terbukti, tahun berikutnya ia langsung bergabung ke Repsol (skuad pabrikan Honda di MotoGP),” jelas Melandri.
Melandri juga menilai apa yang sudah diraih Bastianini dengan tiga kemenangannya musim sungguh luar biasa. Melandri juga melihat Bastianini mampu konsisten bersaing keras di depan.
“Jika ia bisa menjadi juara dunia, tentu saya akan sangat senang. Tetapi, masih banyak balapan di depan dan itu tidak mudah,” kata juara dunia kelas 250cc (kini Moto2) 2002 itu.
Melandri menjelaskan, jika Ducati ingin merebut juara dunia MotoGP, pasti mereka akan mati-matian mendukung Francesco Bagnaia sebagai pembalap tim pabrikan.
“Menurut pendapat saya, daripada naik podium bersama namun di belakang Bastianini, Bagnaia akan lebih memilih finis di belakang,” ucap Melandri.
“Bila nanti Bastianini lebih berpeluang besar merebut gelar daripada pembalap tim pabrikan Ducati, saya tidak yakin mereka lebih memilih La Bestia dibanding pabrikan lain,” sambung pembalap yang pernah memperkuat tim pabrikan Ducati di MotoGP pada 2008.
“Menurut pendapat saya, Ducati hampir memilih untuk tidak memenangi gelar juara dunia daripada membiarkan tim satelit merebutnya. Namun, itu semua hanya pendapat saya,” tutupnya.