Melalui KMP, Fatayat Dorong Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi
Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Kota Kediri membentuk Khodijah Muslimah Preneur (KMP) sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama kadernya.
Ketua umum PC Fatayat NU Kota Kediri, Dewi Nafi’ah mengatakan, program tersebut membuktikan bahwa Fatayat NU tidak hanya aktif sebagai organisasi keagamaan saja, tetapi juga organisasi strategis yang mampu menampung banyak profesi profesional.
"KMP didirikan sebagai upaya PC Fatayat Kota Kediri agar perekonomian para kader terbentuk secara mandiri dan tersistem melalui organisasi. Kami memfasilitasi penuh teman-teman yang memiliki produk usaha baik barang dan jasa agar bisa bergabung dalam wadah ini," katanya, Minggu, 26 September 2021.
Lanjut Dewi, KMP merupakan wadah kader yang memiliki kreativitas dalam berwira usaha. Di dalam KMP ini banyak kegiatan-kegiatan yang berguna membangkitkan ekonomi masyarakat, terutama para kader.
"Karena setelah ini KMP juga akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan dalam rangka meningkatkan kualitas kader. Jadi, tidak hanya melulu syiar agama, tapi juga syiar melalui ekonomi kerakyatan yang mampu berkontribusi meningkatkan potensi di sekitarnya," katanya dalam sosialisasi KMP di Kelurahan Pakelan, Kota Kediri.
Anggota Bidang Ekonomi PC Fatayat NU Kota Kediri, Henny Dian Sari menambahkan, anggota KMP ini terdiri dari kader dan masyarakat umum yang memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda, mulai pengusaha, sarjana, dan lain-lain.
"Keuntungan di KMP ini peserta akan mendapatkan pelatihan, pameran produk, seminar ekonomi dan kegiatan lain dalam upaya peningkatan pengetahuan kewirausahaan dari tokoh-tokoh sukses," katanya.
Diinformasikan, PC Fatayat NU Kota Kediri menggelar sosialisasi pembentukan KMP yang diselenggarakan di Jalan Untung Suropati Kelurahan Pakelan Kecamatan Kota Kediri, Minggu 26 September 2021.
Dalam kegiatan tersebut, hadir sejumlah perwakilan pengurus cabang, dan anak cabang se-Kota Kediri. Namun, jumlahnya dibatasi sekitar 50 orang. Karena masih dalam pandemi.
Advertisement