Kartika Putri Tak Ingin Wanita Bercadar dapat Cibiran
Kartika Putri memutuskan untuk berhijab pada Januari lalu. Keputusannya menutup aurat karena ia menyadari atas dosa yang telah diperbuat dan ingin menjadi muslim yang lebih baik.
Setelah menutup aurat, perempuan berusia 27 tahun ini memutuskan untuk mengubah gaya busananya menjadi lebih tertutup. Kartika juga mendapat endorse untuk mempromosikan produk busana muslim syari dan cadar di akun Instagram miliknya @kartikaputriworld.
Bagi Kartika, cadar adalah bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati. Ia tak ingin wanita bercadar mendapatkan cibiran dan stigma buruk akibat ulah oknum tak bertanggung jawab.
Imbas dari serangkaian teror bom yang menimpa tiga gereja dan Polrestabes Surabaya, wanita bercadar pun mendapatkan stigma buruk. Bagi Kartika tindakan ini sungguh tak bisa dibenarkan.
“Itu rasanya buat aku mengganggu hak asasi manusia, karena kan hak asasi manusia untuk berpakaian seperti apa pun. Buktinya toh yang pakai bikini di jalan saja kita enggak gangguin karena dia punya hak asasi sendiri, apalagi buat kami yang menutup masa dipersulit,” tuturnya.
Wanita kelahiran 20 Januari 1991 ini juga merasa penggunaan niqab atau cadar sangat bermanfaat bagi seorang muslimah.
“Fungsinya sebenarnya untuk menjaga kita. Kayak aku gini, kalau pakai cadar atau niqab itu adalah biar aku lebih nyaman. Kalau misal lagi ibadah biar aku lebih fokus, atau seandainya aku ke tempat umum biar aku lebih tenang, lebih nyaman. Jadi manfaatnya luar biasa banyak sekali,” jelas dia.
Oleh karenanya, Kartika berharap tak ada lagi stigma buruk atas wanita bercadar. Menurutnya, masyarakat juga harus cerdas bagaimana melihat cadar bagian dari cara berpakaian yang tak identik dengan segelintir oknum.
“Jadi buat aku, sayang sih kalau terlalu mengintimidasi saudara-saudara kita. Apalagi yang sudah pakai niqab dari lama, rasanya malu sekali kalau dia harus membuka,” tandas Kartika. (*)