Megawati Terima Gelar Profesor dari Universitas Pertahanan
Universitas Pertahanan RI hari ini 11 Juni 2021 akan menggelar sidang senat terbuka. Sidang senat ini sehubungan pengukuhan Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan kepada Presiden ke lima RI Megawati Soekarnoputri.
Acara ini akan dihadiri sejumlah pejabat negara serta Menteri Kabinet seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta undangan lainnya. Dalam pelaksanaanya, Unhan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. "Sejumlah mantan menteri yang bekerja di era pemerintahan Megawati turut hadir. Apalagi beberapa dari mereka kini bergelar profesor. Ibu Megawati sampai kini menjalin hubungan baik dengan para menterinya," kata Hasto.
Berdasarkan urutan acara, usai pembacaan Surat Keputusan Mendikbudristek, dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup Megawati Soekarnoputri dan pemutaran video profil secara singkat. "Ibu Megawati akan menyampaikan orasi ilmiah sebelum dikukuhkan," ucap Hasto.
Hasto mengatakan saat Pemerintahan Megawati (2001-2004) Indonesia menghadapi krisis multidimensi namun pada akhirnya bisa bangkit dan mendapat kepercayaan baik dari dalam pun luar negeri.
Hal itu ditambah lagi dengan kiprah Megawati selama ini termasuk dalam memimpin PDIP mendorong sejumlah guru besar dalam dan luar negeri mengusulkan Megawati layak diberi gelar Profesor Kehormatan.
Hasto mengatakan kader PDIP bangga atas pencapaian Megawati selama ini. "Sebelum penganugerahan Profesor Kehormatan ini, Ibu Megawati telah menerima sembilan gelar Doktor Honoris Causa dari dalam dan luar negeri. Atas seluruh penganugerahan ini, PDI Perjuangan bangga di bawah kepemimpinan beliau,” ujar Hasto.
Pada momen istimewa itu, tiga putra-putrinya akan ikut menyaksikan secara langsung penganugerahan yang digelar di Aula Merah Putih, Unhan, Bogor. "Mas Tatam, Mas Nanan dan Mbak Puan akan menghadiri pengukuhan gelar kepada Ibu Megawati. Mbak Puan juga hadir dalam kapasitas sebagai Ketua DPR RI," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.