Megawati Soekarnoputri akan Jadi Profesor Baru di Unhan
Universitas Pertahanan RI (Unhan) akan menganugerahi gelar Profesor Kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap untuk Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri dalam sidang senat terbuka, pada Jumat 11 Juni mendatang.
"Universitas Pertahanan RI dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian dalam keterangan resminya, Selasa 8 Juni 2021.
Sidang senat akademik Unhan RI telah menerima hasil penilaian Dewan Guru Besar Unhan atas seluruh karya ilmiah Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut sebagai syarat pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan.
Amarulla Octavian menjelaskan alasan pemberian gelar kehormatan itu tidak terlepas dari kepemimpinan Megawati Soekarnoputri dalam menghadapi konflik dan krisis multi dimensi di era pemerintahannya. Diketahui, Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Indonesia pada periode 2001-2004 lalu.
"Unhan RI mencatat keberhasilan Megawati Soekarnoputri saat di pemerintahan dalam menuntaskan konflik sosial seperti penyelesaian konflik Ambon, penyelesaian konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca bom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia," kata dia.
Sebelum pengukuhan, Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan menyampaikan orasi ilmiah. Sejumlah guru besar dari dalam dan luar negeri turut menjadi promotor Megawati Soekarnoputri menjadi Profesor Kehormatan.
Beberapa guru besar dari dalam negeri yang memberikan rekomendasi akademik berasal dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri papan atas. Sedangkan guru besar dari luar negeri berasal dari Jepang, Cina, Korea Selatan dan Perancis.
Acara ini dijadwalkan akan dihadiri oleh sejumlah pejabat. Di antaranya Presiden RI dan Wakil Presiden RI serta sejumlah Menteri Kabinet serta undangan lainnya.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno menunggang kuda bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Lapangan Bela Negara, Kemenhan, Jakarta, Minggu 6 Juni 2021. Momen ini bertepatan dengan peringatan hari lahir Bung Karno ke-120 tahun.
Patung Bung Karno itu merupakan pengingat momentum pertama kali Indonesia menunjukan pada dunia internasional telah memiliki angkatan bersenjata.
"Patung ini adalah ketika Presiden Soekarno sebagai panglima tertinggi kita yang pertama pada hari Angkatan Perang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara," jelas Prabowo dalam pidatonya.
Advertisement