Megawati Rayakan HUT ke-71 dengan Teater
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri merayakan hari ulang tahun yang ke-71, di Teater Besar, Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, 23 Januari 2018.
Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kala, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, para menteri Kabinet Kerja, pejabat lain, dan kader partai.
Dalam sambutanya, Megawati mengaku sempat diminta oleh anak bungsunya yang saat ini menjabat sebagai Menko PMK, Puan Maharani untuk tidak perlu menggelar perayaan ulang tahun. Alasannya, saat ini adalah tahun politik.
"Awal mulanya, memang kan mungkin pernah ingat setahun yang lalu, saya juga mengadakan hal seperti ini. Jadi ketika ini pun akan saya coba rayakan kembali, anak saya bungsu yang kebetulan jadi Menko PMK, Puan lalu bilang, 'udah enggak usah lah Mah, ini kan tahun politik'," kata dia dari atas podium.
"Tapi saya lalu bilang, 'loh kalau 17 lagi kan tidak akan ada lagi, nah saya kan akan 17 lagi. Ini kedua kalinya'. Akhirnya Mbak Puan bilang oh iya, boleh lah. Maka hari ini kita bersama-sama merayakan hari ulang tahun saya yang ke 17 lagi," sambung Megawati bercanda yang disambut tepuk tangan tamu undangan.
Presiden kelima RI itu pun mengaku sangat senang dan merasa dicintai dengan kehadiran tamu undangan.
"Ternyata kalau saya menjadi orang yang membuat acara, ternyata mungkin akan laris manis, kerena selalu teman-teman mengatakan, 'aduh Bu kok bilangnya tiket padahal kan undangan, katanya sold out', lalu saya bilang, 'memangnya'. Alhamdulillah menunjukkan bahwa saya masih dicintai dan saya mencintai kalian," sebut Megawati.
Kemudian, dia juga sempat mengungkapkan harapannya saat menjabat sebagai Presiden, yakni membangun sebuah teater yang mampu menampung kapasitas 3.500 orang.
"Dari dulu sebenarnya saya sangat menginginkan Indonesia ini begitu kaya budaya. Dulu Waktu saya sedang jadi Presiden, sebetulnya akan membangun sebuah teater yang memuat sekitar 3500 orang. Semuanya sudah siap hanya waktu itu saya berhenti tidak jadi Presiden lagi sehingga sampai hari ini menurut saya Indonesia yang begitu kaya budaya begitu kaya dengan tradisi sangat miskin untuk mempunyai sebuah tempat yang sangat representatif," tutup Megawati. (frd/ant)