Megawati, Patutkah Pimpin PDI-Perjuangan Lagi?
SETIAP partai politik besar yang tumbuh berkesinambungan, selalu memiliki ideologi yang bekerja, kepemimpinan yang berdaya pengaruh kuat, kader atau simpatisan yang militan, dan pendanaan yang dipercaya. Keseluruhan prasyarat itu niscaya lekat pada keberadaan PDI-Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati Sukarnoputri.
Bahkan, sesungguhnya secara kelembagaan PDI-Perjuangan nyaris identik dengan Megawati Sukarnoputri. Ini merupakan kelebihan dan sekaligus kelemahan PDI-Perjuangan. Dikatakan kelebihan, karena setiap konflik internal partai segera selesai dan terkonsolidasi begitu Megawati membuat keputusan.
Jadi, ada semacam mekanisme penyelesaian konflik secara damai lewat keputusan final Megawati sebagai ketua umum partai. Daya pengaruh dan wibawa-nya begitu besar dalam menjaga keseimbangan dan kemajuan partai.
Adapun kelemahannya, mekanisme partai secara kelembagaan menjadi amat bergantung kepada kualifikasi kepemimpinan Megawati. Sejauh ini, dengan segenap kualifikasi dan pengalaman yang dipunyai Megawati Sukarnoputri, tak ada masalah substansial bagi keberadaan dan kemajuan PDI-Perjuangan.
Bahkan, untuk mencegah kultus individu terhadap dirinya, Megawati membangun sistem pengkaderan kepemimpinan di internal partai. Bermunculan lah kader2 petugas partai yang menduduki posisi penting di jajaran eksekutif maupun legislatif serta dalam kepengurusan partai, di pusat maupun di daerah.
Adakah di antara kader2 muda yang disiapkan dan tersiapkan oleh karakteristik partai itu sudah patut menggantikan Megawati sekarang memimpin PDI-Perjuangan? Jawabnya tegas, "belum ada".
Secara obyektif, PDI-Perjuangan dgn segenap dinamik dan tantangan yang dihadapinya, masih tetap membutuhkan hadirnya kualifikasi kepemimpinan Megawati.
Adalah manusiawi jika Megawati sudah merasa letih dan merasa paling lama memimpin partai. Tapi tetap Megawati masih yang terpatut untuk memimpin PDI-Perjuangan sekarang.
Setidaknya, dalam konstelasi politik Indonesia, masih perlu satu periode kepemimpinan lagi untuk Megawati mengawal partai dan petugas-petugas partainya yang ada dalam posisi kunci. Sambil mematangkan proses pengkaderan untuk transisi kepemimpinan PDI-Perjuangan setelah tuntas 1 periode mendatang. Nah!
*) Haryadi adalah Dosen Fisip Unair