Megawati Mengaku Sama Seperti Anwar Ibrahim
Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri menyampaikan testimoninya tentang sosok Dato Seri Anwar Ibrahim pada rapat senat terbuka penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Dato Seri Anwar Ibrahim di Universitas Negeri Padang (UNP), hari Senin 29 Oktober 2018.
Hadir pada rapat senat terbuka tersebut, antara lain, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, serta sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yakni Nusyirwan Soedjono dan Alex Indra Lukman.
Megawati dalam pidatonya mengatakan, dirinya dan Anwar bisa disebut satu angkatan dalam politik. Saat ini, kedua tokoh itu sama-sama berusia 71 tahun. "Dapat dikatakan pula perjalanan politik yang kami pilih bukan perjalanan politik yang berjalan di bentangan karpet merah," ujar Megawati yang juga penerima gelar DR HC dari UNP pada 27 September 2017.
Megawati mengaku pernah menjalani pemeriksaan di Kepolisian dan Kejaksaan saat memimpin PDI di era Orde Baru. Anwar pun mengalami hal serupa dalam meniti karier politiknya di Malaysia. "Saya sudah dipanggil sama Polisi lah, Kejaksaan lah. Saya bilang mungkin tinggal satu langkah ini yaitu diadili, katanya.
Namun, Megawati tidak pernah mengalami dipenjara seperti Anwar Ibrahim. "Rupanya dinamika politik begitu cepat, sehingga Indonesia mengalami reformasi. Alhamdulillah saya belum jadi masuk ke penjara," tuturnya.
Megawati menyatakan, tidak menyimpan dendam kepada pihak-pihak yang mendzaliminya. Hal itu pula yang dilakukan Anwar kepada pihak-pihak yang mendzaliminya hingga harus berada di penjara.
"Sahabatku, saya mengikuti perjalanan politikmu dalam menentang ketidakadilan. Dinding penjara pun tidak mampu meruntuhkan semangat seorang Dato Seri Anwar bin Ibrahim untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Malaysia. Ini bukan omong kosong. Saya dapat merasakan dikejar saja, diinteli saja, rasanya kalau tidak kuat, jantung kita itu copot. Saya mengalami itu," tutur Megawati.
Namun, kata Megawati, sejarah telah mencatat perjuangan Anwar Ibrahim untuk menyatukan Malaysia yang terdiri dari multietnis sama seperti Indonesia. "Perjuangan politiknya untuk pengakuan, penghargaan, dan persamaan perlakuan terhadap seluruh etnis yang ada di Malaysia adalah bentuk perjuangan politik kemanusiaan yang telah diyakininya, dirintisnya sejak usia muda," sambung Megawati.
Karena itu Megawati langsung memberikan respons positif ketika mendengar kabar bahwa UNP akan memberikan gelar DR HC untuk Anwar Ibrahim. (an/ra/am)