Medsos Kalahkan Media Mainstream, Sentil Presiden saat Buka MTQ di Samarinda
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX Minggu 8 September 2024 malam.
Berlangsung di GOR Kadrie Oening Samarinda, Jokowi tampil mengenakan miskat hitam khas Kutai. Dalam sambutannya, Jokowi katakan bahwa penyelenggaraan MTQ Nasional di Samarinda sudah pernah dilaksanakan 48 tahun silam.
Atau tepatnya pada 1976. Dua kali menjadi tuan rumah, tentunya sudah banyak hal berubah. Disebutkan Jokowi, banyak inovasi dilakukan pada MTQ kali ini. Salah satunya penggunaan teknologi.
“Ada beberapa aplikasi. E-MTQ, e-makro, e-skoring dan lain-lain,” ujar presiden.
Meski didukung dengan banyaknya inovasi dalam penyelenggaran MTQ Nasional, menurut presiden yang lebih penting adalah menjalankan nilai-nilai luhur dalam Kitab Suci Alquran. Seperti kejujuran, keadilan, perdamaian dan persatuan.
Presiden sempat menyentil persoalan di era digital sekarang, dimana informasi begitu mudahnya didapat. Bahkan ia menyebut media konvensional saja mulai tergerus oleh keberadaan media sosial dan media online.
Filter di Masyarakat
“Semua bisa menjadi wartawan tanpa ada dewan redaksi. Setiap pembaca media sosial harus mampu menjadi redaksi bagi dirinya sendiri. Harus mampu menyaring, berita maan yang baik dan tidak baik. Cek dan ricek.” katanya.
Karenanya, lanjut presiden, masyarakat pun butuh pegangan moral yang kuat untuk memfilter hal tersebut. Yaitu agama. "Disinilah letak peran pentingnya penyelenggaran MTQ. Tidak sekedar menampilkan kemampuan membaca alquran," jelasnya.
"Tapi juga menjalankan agama secara humanis dan terbuka, bisa hidup dalam kebersamaan dan menciptakan kerukunan serta persatuan," sambungnya.
Presiden saat itu juga sempat mengucapkan Selamat berlomba kepada para peserta.
"Selamat mengikuti Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ), semoga keikutsertaan bapak ibu memberi manfaat dan kemaslahatan dalam pengembangan siar-siar Islam,” tutup Jokowi yang setelah itu lanjut membunyikan bedug, tanda dimulainya MTQN ke-XXX.
Sementara itu Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Nasional Kamaruddin Amin menjabarkan laporan penyelenggaran MTQN ke XXX di Samarinda.
Peserta yang ikut serta sebanyak 1998 peserta dari 35 provinsi, dengan 8 cabang lomba yang dipertandingkan. Yakni tilawah, qoriah, hafalan, , fahmil, syarhil, kaligrafi dan karya tulis ilmiah. Selain itu ada pula pameran, parade halal food dan seminar.
Kamaruddin pun menyebut putra putri terbaik bangsa juga cukup mengharumkan nama Indonesia di penyelenggaran MTQ internasional.
“Terbaru, Agustus 2024, putra dari Jawa Barat juara 3 haralan alquran 30 juz di MTQ Internasional di Arab Saudi, yang diiikuti 174 negara,” sebut Kamaruddin.
Prestasi internasional tersebut katanya merupakan bukti pembinaan mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional.
“Harapan kami semakin banyak generasi muda memahami dan mendalami alquran,” pungkas Kamaruddin.
Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.