Meditea,Teh Hijau Buatan Unair Bantu Genjot Imunitas
Profesor Djoko Agus Purwanto,Si bersama dengan Fakultas Farmasi Unair membuat produk minuman teh hijau yang bernama "Meditea", minuman teh hijau yang sudah diekstrak sehingga mengandung EGCG saja dan aman untuk lambung.
Prof Djoko menjelaskan, teh berpotensi membantu meningkatkan imunitas penderita Covid-19 karena kandungan Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG) di dalamnya. Namun tidak semua teh memiliki kandungan EGCG. Berbagai jenis teh yang dikenal publik seperti teh putih (teh pucuk), teh hijau, teh oolong, dan teh hitam memiliki EGCG dalam kondisi yang berbeda.
Teh hitam adalah teh yang difermentasi dan banyak dikonsumsi masyarakat. Akibat dari fermentasi tersebut, kandungan EGCG di dalam teh hitam rusak. Sehingga memiliki kandungan EGCG rendah.
"Teh hijau yang tidak mengalami fermentasi mengandung EGCG paling tinggi. EGCG dari teh hijau memiliki sifat anti-oxidant 100 x vit C dan 25 x vit E," ujar Prof Djoko dalam webinar yang berjudul “Pemanfaatan Bahan Kimia Alam Dalam Pemeliharaan Kesehatan Menghadapi Pandemi Covid-19".
Sifat antioxidant EGCG yang sangat kuat memiliki banyak manfaat seperti anti-kanker, anti-hypertension, anti-diabetes, anti-HIV dan antiviral, anti-atherosclerosis, anti-cholesterol, dan neuroprotective.
“Banyak orang mengatakan jangan minum teh karena bisa merusak ginjal. Itu adalah pendapat yang keliru. Tidak ada satupun penelitian yang mengatakan teh dapat merusak ginjal. Tidak ada. Teh itu justru bagus untuk ginjal. Kandungan utama teh, EGCG, dapat mengobati kerusakan ginjal,” jelas Prof. Djoko.
Tambahnya, EGCG dapat mencegah masuknya virus ke dalam sel. Tidak hanya itu, EGCG juga mampu menjaga sistem imun dan mencegah peradangan (inflamasi).
Bahkan, Prof. Djoko menyampaikan dalam salah satu riset bahwa EGCG adalah potential therapeutic agent untuk penderita Covid-19 yang bergejala maupun tidak. "Potential therapeutic agent merupakan kemampuan EGCG dalam menyembuhkan atau menangani suatu penyakit, dalam hal ini Covid-19. EGCG dikatakan demikian karena kemampuannya menekan ekspresi IL-6," terangnya.
Penekanan ekspresi IL-6 akan mencegah terjadinya badai sitokin. Sitokin merupakan bagian dari sistem imun untuk melawan virus. Peningkatan sitokin akan menyebabkan kekacauan pada organ dan mengakibatkan paru-paru pada penderita Covid-19 memutih.