Media Online Tumbuh Bak Jamur di Musim Hujan
Surabaya: Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) untuk kali pertama menggelar Konfrensi Wilayah di Jawa Timur. Bertemakan "Media Siber Kata Kunci Masa Depan".
Konfrensi ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Baginya, demokratisasi informasi dan revolusi digital membuat media online tumbuh bak jamur di musim hujan.
"Berdasarkan catatan Dewan Pers, saat ini ada 43.400 media. Namun, dari jumlah tersebut baru 234 media yang memenuhi syarat UU Pers," kata Gus Ipul di hadapan para pemimpin media lokal maupun nasional, Rabu 25 oktober 2017.
Ini artinya, lanjut Gus Ipul, jumlah media online yang sesuai pada Standar Perusahaan Pers dan Standar Organisasi Perusahaan Pers, masih sangat sedikit.
Media online yang sesuai standar, katanya adalah media yang tunduk kepada kode etik jurnalistik, berbadan hukum PT yang terdaftar ke Kementerian Hukum dan HAM, mempunyai modal, mampu menggaji karyawannya dan punya penanggungjawab yang jelas serta alamat redaksi yang jelas pula.
Banyaknya media online yang belum memenuhi syarat UU Pers itu ikut berkontribusi terhadap masih rendahnya tingkat kepercayaan pembaca dibanding media cetak.
Padahal, kata Gus Ipul, berdasarkan survey AC Nilesen, penetrasi media online (internet) di Indonesia telah jauh mengalahkan media cetak. Media online menduduki posisi ketiga (44 %) setelah TV dan Media Outdoor. Sedangkan koran berada di urutan kelima (7 %) setelah radio dan di atas Tabloid serta Majalah.
Masalah kepercayaan pembaca yang masih rendah ini adalah tantangan media online. Dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk membangun kepercayaan ini. Ini artinya dibutuhkan kerja keras agar media online mampu menjadi media verifikasi terhadap berbagai informasi melalui alat digital yang makin berseliweran diantara kita.
"Kerja redaksi media online harus mampu meyakinkan publik pembaca media bahwa konten yang disajikan adalah sebuah karya jurnalistik yang terikat oleh etika jurnalistik serta pedoman media siber. Karena itu, berita dan informasi yang disajikan telah melalui proses verifikasi dan bukan hoax," ujar Gus Ipul.
Sementara itu di sisi komersial, Gus Ipul mengharapkan media online mampu bekerja keras untuk meyakinkan para pebisnis bahwa media online merupakan media promosi dan merketing yang efektif.
"Asosiasi Media Siber Indonesia bisa mengambil peran untuk ikut memecahkan dua hal ini. Meningkatkan kinerja jurnalistik media online sehingga bisa membantu membangun kepercayaan publik yang lebih besar. Di sisi lain membantu menumbuhkan nilai komersial melalui cooperasi antar media online yang sedang tumbuh kembang secara bisnis," ujarnya.
Dalam konferensi ini, juga akan diselenggarakan seminar nasional dengan tema "Media Siber Kata Kunci Masa Depan" dengan menghadirkan pelaku dan praktisi media siber sebagai pembicaranya.
Sejumlah pemateri merupakan pimpinan media nasional yakni Chief Executive Officer (CEO) tirto.id, A Sapto Anggoro. Wahyu Dhyatmika, Pemimpin Redaksi (Pemred) Tempo.co. Andrian Ekoyuono, CMO Kumparan.com dan Wens Manggut, Pemred Merdeka.com, yang juga ketua DPP AMSI.
Selai itu konferensi ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Forpimda Jawa Timur, Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Forpimda Kota Surabaya, Ketua Kadin Jawa Timur, Rektor Universitas se-Surabaya, Mahasiswa Komunikasi Unair, UPN Veteran dan seluruh anggota AMSI Jatim. (frd)