Media Internasional Beritakan Kematian Sutopo BNPB
Media internasional tidak ketinggalan memberitakan kepergian sosok Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho karena kanker paru-paru, pada Minggu 7 Juli 2019.
Media Singapura The Straits Times dalam artikel "Indonesia's famed disaster spokesman Sutopo Purwo Nugroho dies of cancer", menggambarkan betapa Sutopo adalah seorang yang pantang menyerah. Ia terpaksa memakai selang infus dan bernafas dengan satu paru-paru, kala melaksanakan tugasnya menyampaikan rilis pers pada awak media.
Sutopo masuk ke dalam empat sosok pemberani yang dilabeli The First Responders, yang dianugerahi penghargaan The Straits Times Asians of the Year 2018.
ABC News, juga tidak ketinggalan memberitakan betapa gigihnya Sutopo dalam menjalankan tugasnya sebagai juru bicara BNPB meski sedang berjuang melawan kanker.
Dalam artikel berjudul "Sutopo Purwo Nugroho, the face of Indonesia disaster relief efforts dies at 49", media Australia itu mendeskripsikan Sutopo sebagai "wajah publik dari ribuan orang yang terlibat dalam upaya bantuan bencana Indonesia yang berat."
Media Inggris, The Guardian, juga mendeskripsikan perjuangan Sutopo dalam melawan kanker, dan pada saat bersamaan tetap mengemban tugas di BNPB.
The Guardian mengutip wawancara yang mereka lakukan dengan Sutopo pada bulan November tahun 2018 mengenai niat Sutopo untuk berhenti dari pekerjaan karena penyakitnya. Namun, ia mengurungkan niat itu dan tetap menjalani apa yang menjadi tanggung jawabnya.
"Saya pikir, penyakit ini adalah takdir saya. Ketika bencana melanda, saya harus membagikan informasi itu dengan cepat, dalam kondisi apa pun. Selama itu memberi manfaat bagi orang-orang, saya melakukan pekerjaan saya dengan sepenuh hati," seperti dikutip langsung dari artikel The Guardian, "Indonesia's much-loved disaster agency chief dies of cancer".
Media ternama Amerika Serikat, The New York Times, menyebut Sutopo sebagai sosok yang jujur dan terus terang, yang mengandalkan sains untuk menawarkan penjelasan berbasis fakta untuk bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, termasuk gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami.
Dalam artikel berjudul "Sutopo Purwo Nugroho, Indonesia Disaster Spokesman, Dies at 49" The New York Times juga mendeskripsikan latar belakang pendidikan dan awal perjalanan karier Sutopo. "Apa yang saya sampaikan adalah hal yang nyata," katanya seperti dikutip dari The New York Times.
(Sumber: The Straits Times, ABC News, The Guardian, The New York Times)