Media Asing Sebut SBY Terlibat Pencucian Uang USD 12 Miliar
Mantan Presiden SBY dituduh terlibat dalam konspirasi pencucian uang yang nilainya mencapai USD 12 miliar dari uang pembayar pajak. Uang ini kemudian dicuci melalui bank internasional yang melibatkan sekitar 30 pejabat. Dugaan ini berdasarkan dari laporan investigasi setebal 488 halaman yang diserahkan kepada Mahkamah Agung, Maritius.
Dalam laporan itu menyebut jika keterangan itu diambil dari saksi-saksi yang sudah diambil sumpahnya. Laporan tersebut juga disusun oleh satuan tugas investigasi dan pengacara dari Indonesia, London, Thailand Singapura Jepang dan negara lainnya.
Laporan itu menjelaskan jika awal mula kecurangan mantan Presiden SBY bermula dari kasus Bank Century. Bank yang kemudian berubah nama menjadi Bank Mutiara ini disebut sebagai "Bank SBY". Saat terjadi kebangkrutan, bank ini diduga menyimpan dana gelap dari Partai Demokrat dimana SBY menjadi ketua partainya.
Setelah pemerintah menyuntikan modal ke bank ini, Bank Century kemudian dibeli oleh sebuah perusahaan keuangan bernama J. Trust. Bank ini dibeli di Tokyo pada 2013 lalu.
Namun berdasarkan laporan dari Asia Sentinel, yang terjadi sebenarnya adalah J. Trust tak pernah membayarkan dana sebesar USD 366,67 juta untuk membeli bank ini. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jika J. Trust sebenarnya hanya membayar 6,8 persen atau sekitar USD 24,14 juta di awal. Itu pun dibayarkan setelah 33 hari setelah tanggal kesepakatan pembelian.
Laporan Sentinel juga menyebut, jika aktor di balik semua kecurangan tersebut adalah Kartika Wirjoatmodjo. Dia sekarang menjadi CEO Bank Mandiri.
Laporan ini berdasarkan gugatan yang dilayangkan oleh perusahaan keuangan Weston International Capital Ltd. bersama bank lain yang bermarkas di Mauritius. Weston bersama dengan beberapa bank lainnya adalah pihak yang gagal mengambil alih Bank Century yang telah dibeli oleh J Trust.
Bagaimana Partai Demokrat menanggapi hasil investigasi sentinel asia ini? "Semua yang dituliskan itu tidak lebih dari sebuah halusinasi yang buruk, mengarang sebuah cerita dengan kisah-kisah fiktif yang diolah seolah-olah sebuah kebenaran, padahal penuh kebohongan," kata Ferdinand, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean
Kata dia, Bank Century tidak ada kaitannya sedikitpun dengan SBY maupun Partai Demokrat. (amr)