Media AS Terbelah, Fox Larang Sebut Biden Presiden Terpilih
Dalam Pemilu di Amerika Serikat (AS) yang menampilkan dua calon presiden, Donald Trump dan Joe Biden, berdampak pada dunia pers. Media-media di negeri Paman Sam itu, terbelah menjadi dua menjelang Pilpres 2020. Jaringan televisi kabel Fox menyatakan larangan pada awaknya untuk menyebut Joe Biden sebagai presiden terpilih.
Jaringan televisi kabel Fox, merupakan sindikasi media milik raja media Rupert Murdoch. Kebijakan redaksi Fox menyebut alasan karena ada kemenangan dalam pesta demokrasi diraih dari kecurangan.
"Alasannya? Pemilu curang. Bah...bukannya tugas wartawan itu memverifikasi?," komentar P Hasudungan Sirait, aktivis pers Indonesia, Sabtu 7 November 2020.
Sedang Yus Husni Thamrin, warganet berkomentar: "Taipan media di AS banyak berkerumun di sudut merah. Principal majalah tempat saya kerja dulu, tegas-tegas anti-Obama. Terbelahnya media mainstream di sana, antara yang netral di satu kubu, dan yang pro merah di kubu lain."
Warganet lainnya, Putu Suarthama menyatakan, "Akhirnya kt tahu di negara superpower pun nilai-nilai demokrasi dikhianati".
Soal Curang dan Respon Pendukung Joe Biden
Soal kecurangan menjadi perhatian serius publik di Amerika Serikat. Wali Kota Philadelphia Jim Kenney rupanya kesal dengan tuduhan Presiden Donald Trump bahwa telah terjadi kecurangan dalam penghitungan suara pemilihan presiden di kotanya.
"Ketika sebagian orang termasuk presiden terus menyemburkan tuduhan tak berdasar tentang terjadinya kecurangan, apa yang kami lihat di sini di Philadelphia semata hanyalah demokrasi yang berjalan apa adanya dan simpel saja. Sitemnya berjalan dengan baik, dan rakyat telah bicara," kata Kenney, Sabtu 7 November 2020.
Diketahui, Philadelphia adalah kota terbesar di Pennsylvania, negara bagian yang menjadi pusat perhatian karena jika Joe Biden menang di sana, dia dipastikan akan menggusur Trump dari Gedung Putih terlepas dari hasil penghitungan di lima negara bagian lain yang juga masih berlangsung hingga tulisan ini dibuat.
"Kota kami berkibar karena menjadi teladan tentang bagaimana menjalankan pemilihan dengan benar. Atas kehendak Tuhan, kami ingin terwujudnya transisi kekuasaan yang damai," terang Kenney, indikasi bahwa menurutnya calon petahana telah kalah.
"Menurut saya, yang perlu dilakukan presiden sekarang adalah bersikap dewasa. Dia harusnya mengakui telah kalah dan mengucapkan selamat kepada pemenang," tutur Jim Kenney.