Medali Perak Indonesia Dieliminasi dari SEA Games 2019 Filipina
Usaha keras Nariska Cintya sepertinya sia-sia. Kontingen Modern Pentathlon Indonesia (MPI) SEA Games 2019 Filipina dinyatakan panitia tak berhak mendapat medali perak.
Padahal Indonesia sukses tampil gemilang di cabang olahraga Modern Pentathlon Indonesia.
Nariska Cintya yang turun di nomor Beach Laser individu putri, yakni kombinasi olahraga menembak dan lari lintas alam 3.200 meter, berhasil membayangi rekan senegaranya, Putri Dea Salsabila, yang meraih medali emas.
Namun, ada perubahan peraturan yang menyebabkan gelar juara Nariska Cintya dicabut pihak panitia. "Setiap negara hanya boleh mewakili satu wakil yang naik ke podium" alias satu negara jatahnya satu medali. Sehingga Indonesia hanya diakui memiliki medali emas di cabang olahraga Modern Pentathlon Indonesia.
Manajer Modern Pentathlon Indonesia, Glenn Apfel sendiri tak mengetahui ada aturan tersebut di SEA Games 2019 Filipina.
Saat atlet dan tim ofisial sudah bersiap di samping podium untuk merayakan keberhasilan Nariska Cintya, namun yang didapatkan justru kebingungan atas aturan baru.
"Kami sudah siap di samping podium, tapi negara lain yang masuk. Sedang kami proses administrasinya. Dari mana aturan kalau satu negara cuma berhak satu medali," ujar Glenn Apfel.
Dengan dieliminasinya Nariska Cintya dari posisi kedua, posisi tiga besar pun berubah. Wakil Thailand, Aransiri Sanruthai ada di urutan kedua meraih medali perak. Sedangkan medali perunggu diboyong oleh perwakilan tuan rumah, Arbilon Princess Honey.
Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat tiga klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2019 dengan torehan 32 emas, 38 perak, dan 40 perunggu dengan total 110 medali. Mereka memiliki jumlah emas yang sama dengan Vietnam di peringkat dua, tapi masih kalah jauh dengan Filipina yang berada di posisi satu dengan 68 emas.