MC Ricklefs, Ahli Sejarah Indonesia Meninggal Dunia
Kabar duka pada kaum sejarawan Indonesia. Merle Calvin Ricklefs, ahli sejarah Indonesia asal Australia, meninggal dunia pada Minggu, 29 Desember 2019, pukul 10.30 waktu Melbourne, Australia.
Kabar meninggalnya Merle Calvin Ricklefs tersebut diperoleh ngopibareng.id, dari Fachry Ali, intelektual terkemuka Indonesia, dan juga dari Prof Dr Masdar Hilmy, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Minggu, 29 Desember 2019.
"Ya, kami sangat berduka. Prof Merle Ricklefs adalah guru kami. Almarhum sseorang ahli sejarah Indonesia," tutur Prof Masdar Hilmy.
Bagi Indonesia, Merle Ricklefs mempunyai peran penting. Dedikasi keilmuan dalam hidupnya dicurahkan pada puluhan publikasinya di Indonesia, yang difokuskan pada sejarah Mataram, Kartasura, Yogyakarta, Surakarta, Jawa Tengah.
Buku-bukunya kaya akan data dari beragam literatur, primer dan sekunder, juga wawancara, sensus dan survei. Dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Ricklefs mengisahkan perjalanan bangsa Indonesia dari zaman ke zaman yang penuh warna, lengkap dengan aneka persoalan dan pertikaian baik internal maupun eksternalnya.
Dengan mendasarkan penelitiannya pada puluhan jurnal dan lebih dari lima ratus buku, di balik struktur narasinya, buku ini menjawab pertanyaan bagaimana komunitas-komunitas dari berbagai kepulauan Indonesia, dengan rupa-rupa etnis, bahasa, dan dalam negara-negara kerajaan yang terpisah-pisah, bisa bersatu menjadi sebuah bangsa modern.
Karena itulah, Merle Ricklefs mendapat Anugerah Kebudayaan Kategori Perorangan Asing 2016 dari Pemerintah RI. Merle Calvin Ricklefs adalah seorang ahli sejarah Indonesia, yang tekun hingga akhir hayatnya.
Karya lainnya yang fenomenal berjudul Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan penentangnya dari 1930 sampai sekarang. Buku ini mengupas bagaimana masyarakat Muslim Jawa melewati masa sulit sejak awal penyebaran Islam, penjajahan kolonialisme Belanda dan Jepang, periode kemerdekaan, pemerintahan Presiden Sukarno, totalitarianisme Presiden Soeharto, dan demokrasi kontemporer.
Bagaimana masyarakat Muslim Jawa menempuh berbagai perubahan itu, kini menjadi contoh luar biasa dalam hal peningkatan religiositas keislaman.
“Sejarah Indonesia dan khususnya sejarah Jawa merupakan sejarah yang sangat penting bagi tingkat dunia. Selain itu, etnis Jawa memainkan peran penting dalam berbagai dinamika Indonesia sejak dari sosial, budaya, agama, ekonomi, dan politik,” kata Merle Rickefs.
Ricklefs menerima gelar PhD dari Cornell University. Dia telah mengajar di Sekolah Studi Oriental dan Afrika, All Souls College, Monash University, Australian National University, University of Singapore, University of Melbourne, dan sejumlah universitas lainnya. Pada tahun 2003, Pemerintah Australia memberikan kepadanya Centenary Medal atas pelayanan kepada masyarakat Australia dan humaniora dalam studi Indonesia.
“Harapan saya adalah orang Indonesia mengakui bahwa minat saya sebagai orang asing terhadap Indonesia mencerminkan bagaimana Indonesia merupakan negara yang sangat penting di tingkat dunia. Hal ini harus menjadi kebanggaan bagi orang Indonesia. Banyak sekali aspek sejarah yang perlu dikaji, dan pentingnya orang Indonesia untuk terus melihat hal ini, mengkajinya dengan informasi yang baru,” kata Ricklefs mengenai harapannya terhadap generasi intelektual muda Indonesia, ketika itu.
BIODATA
Nama: Merle Calvin Ricklefs
Lahir: Ft. Dodge, Iowa, USA, 17 July 1943
KARIR
Professor di bidang Sejarah, Monash University (1980–1993)
Director, Research School of Pacific and Asian Studies, The Australian National University (1993–1998)
Foundation Director, Melbourne Institute of Asian Languages and Societies, and Professor of Asian Studies, The University of Melbourne (1998–2005)
Visiting Professor, Asia Research Institute, National University of Singapore (2003-2004)
Adjunct Professor, Research School of Pacific and Asian Studies, The Australian National University (2004-2011)
Professor, Department of History, National University of Singapore (2006-2011)
Professor Emeritus, The Australian National University (2011-sekarang)
Fellow, Research School of Asia and the Pacific The Australian National University (2012-sekarang)
Senior Associate, Centre for Indonesian Law, Islam and Society, Faculty of Law, the University of Melbourne (2013-sekarang)
KARYA
Jogjakarta under Sultan Mangkubumi, 1749–1792: A history of the division of Java. London Oriental Series, vol. 30. London: Oxford University Press, 1974. xxv + 463 pp.
Modern Javanese historical tradition: A study of an original Kartasura chronicle and related materials. London: School of Oriental and African Studies, 1978. xi + 281 pp.
War, culture and economy in Java, 1677–1726: Asian and European imperialism in the early Kartasura period.Sydney: Asian Studies Association of Australia in association with Allen and Unwin, 1993. xvii + 425 pp.
Yogyakarta di bawah Sultan Mangkubumi, 1749-1792: Sejarah pembagian Jawa. Transl. Hartono Hadikusumo & E. Setiyawati Alkhatab. Ed. Revianto Budi Santosa. Yogyakarta: Mata Bangsa, 2002. xxiii + 725 pp. (Revised Indonesian edition of Jogjakarta under Sultan Mangkubumi.)
Mystic synthesis in Java: A history of Islamisation from the fourteenth to the early nineteenth centuries. White Plains, NY: Eastbridge, 2006. xv + 263 pp.
Polarising Javanese society: Islamic and other visions c.1830-1930. Singapore: Singapore University Press; Leiden: KITLV Press; Honolulu: University of Hawai’i Press, 2007. xvii + 297 pp.
Sejarah Indonesia modern 1200-2008. Ed. Moh. Sidik Nugraha and M. C. Ricklefs. Jakarta: Serambi, 2008. xx + 865 pp.(Revised Indonesian edition of the 4th English edition of A History of modern Indonesia.)
Islamisation and its opponents in Java: A political, social, cultural and religious history, c. 1930 to the present. Singapore: National University of Singapore Press; Honolulu: University of Hawai’i Press, 2012. xxi + 576 pp.
Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan penentangnya dari 1930 sampai sekarang. Transl. FX Dono Sunardi and Satrio Wahono. Ed. M. C. Ricklefs. Jakarta: Serambi, 2013. 887 pp. (Revised Indonesian edition of Islamisation and its opponents)
PENGHARGAAN
Phi Beta Kappa (1964)
National Defense Foreign Language Fellowship (Indonesian) (1965–1966)
Woodrow Wilson Fellowship (1965)
London-Cornell Project Fellowship (1967–1968)
Herbert H. Lehman Fellowship (1966–1968)
Ford Foundation Foreign Area Fellowship (1968–1969)
Centenary Medal (Government of Australia) ‘for service to Australian society and the humanities in the study of Indonesia’ (2003)
Elected to the erelidmaatschap (honorary life membership) of the Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- enVolkenkunde (2010)