Mbegendeng, Kedai Kopi di Jombang Hasil Ide Kiai Mudjib Mustain
Budaya ngopi memang tak jauh dari kebiasaan masyarakat yang kerap kali berkumpul, ngobrol sembari menikmti hangatnya kopi. Tak terkecuali di Kabupaten Jombang, setiap sudut kota menjamur kafe maupun angkringan warung kopi untuk melepas penat setelah seharian bekerja.
Gemarnya masyarakat Jombang dengan kebiasaan ngopi, jadi alasan berdirinya kafe dengan nuansa ala santri. Ialah JT Kopi Mbegendeg yang terletak di dalam Kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. Hadir sejak 31 Mei 2021, kafe ala santri ini mulai ramai dikunjungi.
Muhammad Nurul Naim, 24, barista orang kepercayaan owner JT Kopi Mbegendeng mengatakan, awal mula kafe berdiri, diinisiasi oleh Kiai Mudjib Mustain yang merupakan pengasuh Ponpes Darul Ulum Agung Malang yang juga sebagai pembina Yayasan Undar Jombang.
"Awalnya kumpulan santri dan alumni Ponpes Darul Ulum dan Undar yang terwadahi oleh DMRC (Dr. Mustain Romli Center) dengan membuat suatu produk rokok herbal. Biasanya rokok identik dengan kopi, kemudian teman-teman DMRC berpikir kenapa tidak sekalian membuat tempat nongkrongnya," ucapnya.
Kegemaran Kaum Sufi
Dari kafenya ini, menu andalan yang disajikan adalah kopi dan wedang Mbegendeng. Mbegendeng sendiri memiliki arti slengekan jika diartikan menjadi gendeng atau bodoh. "Teman-teman itu kalau mau ketemu Kiai Mudjib biasanya bilang 'Ayo mbegendeng ke kiai' meskipun artinya bodoh, kita memaknai sendiri sebagai orang-orang yang mau diuji oleh Allah SWT, jadi tidak menolak cobaan malah meminta cobaan," ungkapnya.
Makna filosofi ala santri dan penuh dengan kesufian ini menjadi pesan, bahwa santri juga bisa eksplorasi bakat minat masing-masing. Ide dan konsep JT Kopi Mbegendeng sendiri berasal dari sang onwer yaitu Kiai Mudjib Mustain, dari Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang.
Kafe ini sudah mulai ramai dikunjungi oleh para pecinta kopi di Jombang. Selain tempatnya di tengah kota dan di dalam kampus harga yang ditawarkan terjangkau.
"Sasaran kita mahasiswa Undar dan santri sendiri. Namun, banyak juga yang dari luar yang datang ke sini. Soal harga kita sesuaikan dengan kantong santri dan mahasiswa mulai Rp 5-20 ribu saja," ujarnya.
Berada di tempat luas dan di bawah pohon, membuat suasana ngopi kental dengan nuansa alam, menjadikan kafe ini asyik untuk mengerjakan tugas kuliah atau sekedar nongkrong ngopi.
"Biar dosen atau mahasiswa Undar kalau gabut ngerjakan tugas tak perlu jauh-jauh. Untuk rapat juga bisa," bebernya tentang kegemaran kaum sufi ini.
Menu yang disajikan bukan hanya wedang atau kopi Mbegedeng saja. Ada juga minuman hangat hingga dingin, makanan ringan dan makanan berat. Tak hanya sembarang kopi, kopi di kafe ini juga terdapat campuran rempah yang melalui riset panjang.
Untuk omzet, karena belum genap satu bulan kafe JT Kopi Mbegendeng berdiri, sudah menemukan para pecintanya sendiri. Terlihat dari omzet per harinya sudah mencapai satu juta lebih. "Sementara omset masih satu jutaan. Masih baru dan masih banyak yang harus dibenahi juga. Semoga ke depan tambah rame," pungkasnya.