“Mbamboeng” 380 km di Bali Mengandalkan Penunjuk Jalan
Mbamboengers itu artinya orang yang suka berkeliaran di jalan raya dengan santai. Nah, Mbamboengers Cycling Culture (MBR.CC) asal Surabaya ini tidak puas dengan pencapaiannya gowes dari Sidoarjo ke Denpasar, Bali pada bulan Maret lalu. Yang sejauh 380 km itu.
Mereka melakukan gowes gila lagi. Kali ini keliling pesisir Pulau Bali. Jaraknya 380 km juga. Ditempuh dalam waktu dua hari, 14-15 Mei 2022.
Mereka sepakat menggunakan jersey Coffee Ride Society (CRS), sebuah brand yang tumbuh karena komunitas ini. Total ada Sembilan cyclist anggota MBR.CC yang ikut serta.
Mereka adalah Zacky, Reza, Dadang, Sigit, Jo, Puput F Kurniawan, Dodo, Anwar, dan Danny Kusuma. Sengaja dipilih rute ini karena Bali adalah jujugan wisatawan. Dan memang rute yang dilewati sangat indah.
Hari pertama, rombongan berangkat dari kawasan Legian menuju Tabanan, Negara, Gilimanuk lantas finis di Pantai Lovina.
“Total jaraknya 205 km. Berangkat jam 8 pagi Wita dengan target sebelum gelap sudah harus finis di Lovina. Tetapi akhirnya di luar rencana,” tutur Reza.
Maklum, sembilan cyclist ini sedang mulai beradaptasi lagi dengan gowes jarak jauh. Mereka baru usai menunaikan ibadah puasa, jadi sebulan off gowes.
“Kita finis di Lovina jam 20.00 Wita. Juga cuaca yang sangat panas sungguh menyiksa mental kami,” bilang Reza. Selain cuaca panas, rute hari pertama ini tidak bisa dibilang mudah.
Sembilan cyclist yang sepakat menggunakan jersey CRS long sleeve warna biru ini harus mengarungi medan rolling dengan mencapai total elevation gain 1.800 meter.
“Tapi karena semangat dan setia kawan membuat saya dan kawan-kawan sukses menyelesaikan hari pertama tanpa kendala berarti,” bangganya.
Hari kedua, tanggal 15 Mei, semua tim MBR semangat dengan bangun pagi. Langsung menyelesaikan salat subuh. “Meskipun rasanya masih kurang tidur dan belum maksimal, tetapi kami tetap semangat,” celoteh Reza.
Menu gowes hari kedua ini adalah berangkat dari Lovina di Singaraja menuju Karang Asem, Amlapura, dan Denpasar.
Uniknya, saat berangkat jam 7 pagi Wita, Reza dan kawan-kawan buta dengan rute sejauh 180 km di hari kedua ini.
“Kita semua tidak pernah melewati rute hari kedua ini. Juga ini bukan jalur yang sering dilewati wisatawan. Juga teman kami yang seharusnya tahu jalan, batal ikut. Jadi kita hanya mengandalkan penanda jalan yang menunjukkan arah ke Denpasar,” jelas Reza lantas tertawa.
Apesnya lagi, mereka harus melalui medan rolling yang lumayan berat. Jarang yang ber-gradien nol persen. Mayoritas nanjak tipis-tipis satu hingga dua persen di sepanjang jalan.
“Apalagi saat memasuki kawasan Amlapura, medannya makin rolling berulang-ulang,” keluh Reza. Lucunya, ketika gowes hari kedua mencapai 90an km, mereka tiba di daerah bernama Tirta Gangga.
Daerah ini disebut Bromo in Bali. Artinya nanjak konstan di gradien 6-8 persen dan bahkan ada yang mencapai 12 persen. “Tapi it’s worth the pain. Pemandangannya sangat spektakuler indahnya!” bangga Reza.
Di hari kedua ini, siksaan sesungguhnya adalah di urusan perut. Rute ini minim mini market. Depot yang dilalui pun semuanya menyediakan menu daging babi.
Tetapi perjalanan harus tetap dilanjutkan. Untungnya, mereka menemukan Jaya Fried Chicken (JFC). “Kita bisa makan sepuasnya dan makan besar. Maklum lapar banget!” ceritanya lantas tertawa terbahak.
Akhirnya menjelang malam, jam 18.00 Wita, rombongan tiba di kota Denpasar dan mengakhiri petualangan gila ini.
“Kita dedikasikan gowes turing Bali loop ini kepada kapten MBR.CC, Agustian atau om Aguero yang mengalami kecelakaan saat gowes turunan dari D’Gunungan kawasan Taman Dayu. Seminggu sebelum turing ini terlaksana. Semoga lekas sembuh dan semoga semangat kami menuntaskan Bali loop ini menular ke semangat beliau untuk cepat sembuh. Jadi bisa gowes bareng lagi,” ujar Reza.
“Kita masih punya agenda satu lagi di pulau Bali yakni Chiki-Chiki Bali. Sedang kami rencanakan kapan petualangan ketiga MBR.CC di Bali ini akan dilaksanakan,” tutup pengguna sepeda Chapter 2 Rere ini.
Peserta MBR.CC Bali Loop
1. Danny Kusuma – Trek Emonda SLR
2. Zacky – Trek Madone SLR
3. Reza Mamahit – Chapter 2 Rere
4. Dadang – Trek Domane
5. Sigit – Polygon Helios
6. Jhoe Novem Vandamme – Cannondale
7. Puput F Kurniawan – Thrill
8. Dodo – Tern
9. Anwar – Thrill
Advertisement