Mbah Rukinah 30 Tahun Jual Lontong Sayur di Pasar Ngaglik Kediri
Usia bukan halangan bagi seseorang untuk mencari nafkah. Contoh ini diperlihatkan oleh Mbah Rukinah. Usianya 73 tahun. Namun demikian, ia tak tinggal diam di rumah. Warga Desa Kwadungan, Kediri ini, memilih menyibukkan diri degan berjualan lontong sayur.
Profesi ini sudah digelutinya selama 30 tahun. Mbah Rukinah berjualan lontong sayur di Pasar Ngaglik, Kelurahan Dandangan, Kota Kediri. Ia mangkal mulai pukul 05.00 sampai 09.00 WIB. Hanya empat jam ia menggelar dagangannya hingga habis terjual.
Lontong sayur dagangan Mbah Rukinah, variannya beragam yakni sayur kates (pepaya), lodeh, terong dan kacang. Sebagai pelengkap, ada bumbu rahasianya, yakni bubuk kedelai atau sambal kelapa.
Bumbu sayurannya ini saat menyatu terasa legit di lidah. Lontongnya juga empuk saat dikunyah. Tak heran jika pelanggannya bertambah dari waktu ke waktu.
Mbah Rukinah biasa mengolah dagangan lontong sayurnya sejak sore hingga malam hari. Proses memasak ini memakan waktu lumayan lama, mengingat si mbah tenaganya tak sebugar semasa muda.
"Sebenarnya saya jualan dilarang sama anak. Tetapi saya nggak mau diem. Saya kalau duduk di rumah lihat televisi malah pusing kepala saya," aku nenek delapan cucu ini dalam bahasa Jawa, saat dijumpai Ngopibareng.id, Rabu 21 September 2022.
Seporsi menu lontong sayur tersebut ia jual seharga Rp 5.000. Masakannya yang lezat dan harganya terjangkau membuat banyak pelanggan yang ketagihan untuk memborongnya. Namun, Mbah Rukinah sadar. Tubuhnya yang renta sulit diajak kompromi.
Alhasil, ia pun membatasi diri untuk jualan. Ia hanya berjualan tiga kali dalam seminggu. Waktunya bebas. Tergantung kondisi tubuhnya. Setiap kali jualan ke Pasar Ngaglik, Mbah Rukinah butuh bantuan anaknya untuk mengantar dirinya bersama bakul (tempat) berisi panci sayur dan perlengkapan lontong dan sambal.
Seorang pembeli bernama Khoirul Aini, mengatakan bahwa dirinya pelanggan setia Mbah Rukinah. Ia sudah lupa sejak kapan membeli lontong sayur ini, tetapi ia tak pernah lupa rasa lezatnya masakan Mbah Rukinah yang murah.
"Masakannya enak, lagian murah Mas. Dari dulu saya langganan," ujar Ibu rumah tangga asal Kelurahan Dandangan ini.
Setali tiga uang apa yang dikatakan Khoirul Aini, Yuli warga Donayan mengaku kesengsem (terkesan) dengan kelezatan masakan lontong sayur Mbah Rukinah. "Laris dagangannya si Mbah, enak, masakannya terasa pedasnya," pungkasnya.