Mbah Moen Wafat, PSI Surabaya: Kami Kehilangan Tokoh Hebat
Kabar wafatnya KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen, Selasa 6 Agustus 2019 pukul 04.17 waktu Arab Saudi, mendapat komentar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya.
Melalui Sekretaris DPD PSI Surabaya, William Wirakusuma, secara individu maupun lembaga, ia dan partaimya merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Mbah Moen.
Menurutnya, Mbak Moen adalah sosok tokoh agama yang hebat, dan bisa diterima semua kalangan. Selain itu, menurut William, Mbah Moen merupakan ulama NU yang punya kharisma sangat hebat, dan bijaksana. Serta terus mengajak anak bangsa untuk mencintai Indonesia.
"Jelas kami kehilangan ya. Beliau bisa menjadi jembatan untuk semuanya. Semua orang dari kelompok apapun hormat kepada Mbah Moen," ujar William kepada Ngopibareng.id, Selasa 6 Agustus 2019.
William mengungkapkan, meskipun sosok Mbah Moen dipandang sebagai ulama tradisionalis. Namun ia tak sungkan untuk merangkul anak-anak muda, generasi milenial untuk turut membangun bangsa.
Ajakan Mbah Moen menurut William, semata-mata untuk mengangkat derajat dan menjaga Pancasila dan NKRI.
Ia berharap anak-anak muda Indonesia bisa menangkap hal-hal positif serta ilmu-ilmu yang diajarkan oleh Mbah Moen. Bukan hanya menangkap, namun juga mengingat dan mengaplikasikan di kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Karena mbah moen kita bisa bersatu meskipun beda. Sepeninggalnya, saya harap orang Indonesia bisa meneladani laku positif beliau. Sehingha Indonesia tak terpecah belah hanya gara-gara politik dan agama," ungkapnya.
Selain itu, William dan semua kader PSI Surabaya, akan terus mendoakan Mbah Moen, agar mendapat keistimewaan di sisi Allah SWT. Serta dosa-dosanya diampuni, dan keluarga Mbah Moen diberikan ketabahan atas musibah ini.
"Kami berdoa agar beliau mendapatkan yang paling indah di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarganya diberi ketabahan. Orang baik akan mendapat tempat yang baik pula," pungkasnya.
Senada dengan William, politisi PSI Surabaya, Dhimas Anugrah turut memberi komentar atas kepergian Mbah Moen.
Secara pribadi ia turut berduka dan merasa kehilangan atas kepergian KH Maimun Zubair, Ulama Besar NU.
Menurut Dhimas, Mbah Moen merupakan seorang Ulama besar dengan hati dan pikiran yang luas. Sehingga, almarhum bisa menjadi pengayom untuk siapa saja dan dari golongan mana saja.
"Prinsip hidup beliau yang tanpa ambisi rela berkorban dan siap melayani umat itu menjadi kesan yang mendalam buat saya, dan saya harap menjadi warisan bagi generasi muda," ujar Dhimas.
Ia berharap, semangat Mbah Moen dalam mencintai bangsa ini, dapat terus ditiru oleh generasi muda. Sehingga generasi pengganti beliau tetap bisa bersama-sama membangun bangsa ini, menjaga Kebhinekaan, Pancasila, dan NKRI.
Bukan hanya Dhimas, anggota Legislatif PSI terpilih untuk DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono, juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya Mbah Moen. Menurutnya, Mbah Moen merupakan guru bangsa yang ilmunya patut untuk ditiru oleh semua orang.
Ia merasa sosok Mbah Moen adalah rolemodel bagi dirinya dan beberapa politisi lain. Bagaimana cara Mbah Moen menghadapi persoalan, berbeda dengan cara orang lain menghadapai masalah yang sama.
"Beliau ini sosok hebat. Bisa menjadi jembatan dua kekuatan politik. Disegani dan dihormati semua orang. Jujur kami merasa kehilangan," katanya.