Mbah Moen Wafat, PBNU: Indonesia Kehilangan Pengayom Umat
KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen wafat, Selasa 6 Agustus 2019 pukul 04.17 waktu Arab Saudi. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang ini menghembuskan nafas terakhir saat menunaikan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi.
Ketua Majelis Syariah PPP itu wafat pada usia 90 tahun. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebut, bangsa Indonesia telah kehilangan tokoh panutan dan pengayom umat.
"PBNU menyampaikan innalillahi wainnailaihirajiun. Bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan. Semoga teladan almaghfurlah diteruskan para kader-kader bangsa," ujar
Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini dalam keterangan persnya. Ia pun mengenang Mbah Moen sebagai sosok yang gigih memperjuangkan keislaman dan bangsa Indonesia.
"KH. Maimoen Zubair merupakan sosok yang gigih untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesia-an. Salah satu upaya penting yang dilakukan oleh KH. Maimoen Zubair adalah menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT atas perjuangan yang penuh dengan kesungguhan dan menghapuskan penjajahan," ungkap Helmy.
Helmy pun berharap, anak bangsa Indonesia bisa meneruskan sikap-sikap teladan dari Mbah Moen. "Semoga jejak keteladanan yang diwariskan oleh KH. Maimoen Zubair bisa kita serap sebagai pelajaran untuk menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang," ucapnya.
Ucapan doa pun dipanjatkan Helmy untuk sang tokoh. Ia sekaligua memohon masyarakat turut mendoakan sang kiai. "Semoga Allah SWT mengampuni segala kekhilafannya & menempatkannya di surga yang terbaik.
Kepada umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama, mari bersama-sama melaksanakan shalat ghoib dan membacakan surat Al-Fatihah untuk KH. Maimoen Zubair. Semoga senantiasa ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT," tutup dia.