Mayjen Abdulaziz Al Fagham, Pengawal Raja Salman Tewas Ditembak
Seorang pengawal terkemuka Raja Salman, Mayjen Abdulaziz Al Fagham, telah ditembak temannya sendiri, Sabtu malam, 28 September 2019.
Kantor berita resmi Saudi, Saudi Press Agency (SPA), melaporkan, Mayjen Abdulaziz Al Fagham telah ditembak dan meninggal, Minggu 29 September 2019. Insiden itu terjadi dalam sebuah perselisihan dengan temannya sendiri, Mamdouh Bin Meshaal Al Ali, di Jeddah.
Juru bicara kepolisian Provinsi Makkah mengkonfirmasi pengawal itu ditembak setelah cekcok dengan temannya yang berkunjung ke kediamannya, kutip Anadolu.
Sebuah pernyataan pendek diterbitkan TV pemerintah Saudi di Twitter menyebutkan Al Fagham sebagai “Pengawal Penjaga Dua Masjid Suci.”
Media sosial di Saudi membagikan foto-fotonya dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Al Fagham, menjadikan tagar # عبدالعزيز_الفغم menjadi trending topik di seluruh dunia.
Menurut media lokal, Al Fagham, sangat populer di kalangan warga Saudi karena ia selalu hadir bersama mendiang Raja Abdullah dan Raja Salman.
Pada pertengahan 2017, Raja Salman mengeluarkan perintah kerajaan untuk mempromosikan Abdulaziz Al Fagham, yang dianggap sebagai promosi luar biasa ke pangkat brigadir jenderal.
Pertikaian sengit antara Al Fagham dan Mamdouh, juga menyebabkan tertembaknya dua orang lain yang hadir di rumah itu.
Lebih jauh Saudi Press Agency membeberkan, Mamdouh sendiri telah ditembak mati oleh pasukan keamanan karena menolak menyerahkan diri. Lima pasukan keamanan terluka dalam insiden itu.
Ketika Raja Salma berkunjung ke Indonesia, Mayjen Abdulaziz Al Fagham, selalu menyertai. Dalam rangkaian kunjungan selama sembilan hari di tiga lokasi itu; Jakarta dan Bogor (1-4 Maret 2017) serta Bali (4-9 Maret 2017).
Ketika itu, dalam catatan ngopibareng.id, rombongan raja yang mulai bertahta sejak Januari 2015, berangkat dengan setidaknya tujuh pesawat berbadan lebar. Ketujuh pesawat itu adalah dua unit Boeing 777, satu Boeing 747 SP, satu Boeing 747-300, satu Boeing 747-400, sebuah pesawat Boeing 757 dan satu unit persawat Hercules.
Pengamanan yang disiapkan oleh Polri pun tidak bisa dibilang main-main. Wakil Kapolri Komjen Polisi Syaffrudin menyebut sebanyak 10 ribu anggotanya akan mengamankan rombongan Raja Salman. Mayoritas akan terfokus di Bali, yaitu sebanyak 5.000 anggota.
Kedatangan ke Indonesia ketika itu, juga bisa disebut bersejarah karena inilah untuk pertama kalinya raja Arab berkunjung ke Indonesia dalam 47 tahun terakhir.
Mayjen Abdulaziz Al Fagham, sebagai pengawal pribadi Raja Salman, tentu saja mengiringi pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.