Maulid Berhadiah, Ini Terjadi di Masjid Nurul Iman
Setiap tahun, mayoritas ummat Islam selalu menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, peringatan yang digelar Masjid Nurul Iman Margorejo Surabaya ini agak istimewa.
Apa istimewanya? Kepada jamaah pengajian yang hadir, panitia menyediakan hadiah (lucky draw) yang diundi di akhir acara. Masing-masing jamaah yang hadir diberi kupon dan sekotan kue saat masuk depan masjid di komplek perumahan mantan Gubernur Jatim Imam Utomo ini.
Banyak hadiah disediakan panitia pengajian. Diantaranya kulkas, sepeda, kompor gas, dan beberapa hadiah lainnya. Tidak hanya itu. Suasana tradisi Maulidan khas Surabaya juga mewarnai arena pengajian. Berbagai alat-alat dapur dan mainan di gantung di hampir semua pojok terop.
Ratusan jamaah hadir di acara yang digelar di depan masjid itu. Pemberi ceramah agama Wakil Rais Syuriah PWNU dan pimpinan Pondok Pesantren Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri. Selain Imam Utomo yang juga sesepuh masjid dekat Plasa Marina itu, sejumlah tokoh masyarakat hadir.
Gus Ali --demikian Kiai nyentrik asal Sidoarjo-- itu menjelaskan tentang perlunya muslim untuk berpikir positif dan tidak berprasangka buruk kepada orang lain. "Kepada Allah pun kita harus berpransangka baik. Dengan demikian, doa kita akan dikabulkan," tuturnya.
Menyinggung perkembangan akhir-akhir ini, Gus Ali memprihatinkan kecenderungan banyak pemimpin umat yang hanya alim dalam bercakap, tapi tidak dalam tingkah lakunya. "Kita sekarang sedang merindukan pemimpin dan kiai masa lalu yang betul-betul menjadi panutan ummat," katanya sambil mencontohkan KH Hamid Pasuruan.
Ia juga mengajak para jamaah untuk selalu meniru akhlak Nabi Muhammad SAW. Sebab, hanya Rasulullah yang patut diagungkan. Selain Nabi Muhammad, pemimpin saat ini tidak patut diagung-agungkan. Apalagi, diagungkan melampaui Nabi Muhammad SAW. (azh)