Mau Terapi Fish Spa, Datanglah ke Sumber Sentong
Anda ingin terapi ikan untuk kesehatan (fish spa), tidak usah bersusah payah ke mana-mana. Jenis perawatan pada kaki bisa dilakukan di Sumber Sentong, Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Hanya saja, terapi ikan di Sumber Sentong tidak menggunakan Garra rufa atau spesies ikan tidak bergigi yang biasa ditemukan di Timur Tengah. Terapi ikan dipercaya banyak manfaatnya seperti, mengangkat sel kulit mati, melancarkan peredaran darah, menghaluskan kulit, hingga menghilangkan stres.
Tren terapi pijat ikan dimulai di Timur Tengah, di mana ikan-ikan Garra rufa ditemukan di sungai-sungai wilayah Turki dan Syria. Kemudian, perawatan ini dengan cepat menyebar ke Eropa hingga Asia.
“Untuk terapi kesehatan, kami memanfaatkan ribuan ikan nila merah, efek gigitannya lebih geli dan seru,” kata Ketua Paguyuban Mancing Sumber Sentong (Massen), Edi Sunarko, Rabu, 19 Mei 2021.
Keseruan dimaksud ketika kaki pengunjung digigit ikan nila merah yang lumayan besar. “Tidak sampai luka, hanya seperti dicubit mesra,” katanya.
Terapi ikan di kawasan rawa di pinggiran Kota Probolinggo itu memang digratiskan bagi semua pengunjung. “Silakan pengunjung yang ingin digigiti ribuan ikan mencoba terapi di Sumber Sentong. InsyaAllah, kulit kaki jadi bersih dan badan menjadi bugar,” ujarnya.
Sejumlah pengunjung mengaku, merasakan efek terapi ikan di Sumber Sentong. “Selama terapi, saya terus-menerus ngakak dan teriak-teriak, menahan rasa geli saat dua telapak kaki saya digerogoti ribuan ikan nila merah. Usai terapi, badan terasa plong,” ujar Happy, warga Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Hal senada diungkapkan Arifandi, warga Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. “Saya baru pertama kali mencoba terapi ikan, ternyata geli-geli asyik,” katanya.
Selain terapi ikan, pengunjung juga bebas memancing ikan di rawa kawasan Sumber Sentong seluas sekitar 4 hektare (Ha) itu. “Pengunjung bebas memancing ikan di rawa, ada nila, tawes, hingga mujaher. Asal jangan memancing ikan yang dibudidayakan di dalam karamba jaring apung,” kata Edi.
Pengunjung juga bebas bersantai di sejumlah gazebo di pinggiran rawa Sumber Sentong. “Kalau mau naik perahu tambang, kami kenai tarif Rp5.000 per orang dewasa, Rp2.000 anak-anak. Untuk perahu bebek khusus anak-anak Rp5.000 sepuasnya,” ujarnya.
Paguyuban Massen, kata Edi, mengelola Sumber Sentong sejak 28 Juni 2020 lalu. Bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Jrebeng Wetan, Paguyuban Massen melengkapi sejumlah fasilitas seperti, toilet, musala, hingga gazebo di kawasan Sumber Sentong.
“Setiap hari sekitar 30 pengunjung datang ke Sumber Sentong, di akhir pekan jumlahnya bisa dua-tiga kali lipat,” ujar Edi.
Di masa pandemi Covid-19, Sumber Sentong menjadi alternatif wisata yang nyaman. “Suasananya masih alami dan fresh, karena lumayan luas jadi tidak sampai ada kerumunan pengunjung,” katanya.