Mau Tau Budaya Aceh, Datang ke Gamifest 2018
Lewat Tarian Ratoh Jaroe, kebudayaan Aceh sukses menyita perhatian dunia saat opening ceremony Asian Games 2018.
Namun, Bumi Serambi Mekah tidak hanya Ratoh Jaroe. Ada banyak budaya yang dimiliki. Kekayaan tersebut akan tersaji di Gayo Alas Mountain International Festival (GAMIFest) 2018.
Konsep GAMIFest 2018 adalah parade seni budaya. Namun, kegiatan ini juga diisi sport tourism, pameran, hingga expo. 4 Kabupaten di Aceh akan terlibat di kegiatan ini. Yaitu Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues.
GAMIFest 2018 akan bergulir sangat panjang. Mulai 14 September hingga 24 November 2018. Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh Ramadhani, mengatakan GAMIFest digelar meriah.
“GAMIFest 2018 ini akan digelar meriah. Sebab, eventnya melibatkan empat kabupaten dengan kekhasannya. Beragam atraksi akan disajikan. Komposisinya disesuaikan daerah masing-masing,” ungkap Ramadhani
GAMIFest 2018 diawali dari Kabupaten Aceh Tengah. Opening ceremony GAMIFest 2018 akan digelar 14-23 September 2018. Lokasinya di Lapangan Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah. Parade seni dan budaya, expo, hingga sport tourism.
“Wilayah Aceh tengah ini memiliki potensi yang besar sebagai destinasi pariwisata. Budaya dan alam di sini sangat bagus. Dengan durasi event digelar panjang, kami harap wisatawan memiliki waktu cukup untuk menikmati semuanya,” terangnya.
Wilayah Aceh Tengah akan menyajikan karnaval dan pameran budaya. Rincian detailnya ada tarian massal, pameran foto pesona kawasan tengah Aceh, juga aksi budaya lainnya. Warna lain ditunjukan melalui aksi olahraga wisata dan paralayang.
“Secara teknis akan ada banyak kegiatan. Sebab, ini menjadi pembukaan GAMIFest. Jadi, di pembukaan ini semuanya akan digelar menarik. Sebab, ini menjadi momentum terbaik. Kami harus mempromosikan potensi pariwisata Aceh. Khususnya, di wilayah Aceh tengah ini,” kata Ramadhani lagi.
Selain membidik kunjungan wisatawan, GAMIFest 2018 juga menjadi magnet penarik investor. Sebab, beragam potensi yang dimiliki oleh wilayah Aceh tengah ini akan dioptimalkan.
“Kalau pariwisata di sini maju, maka potensi pengembangan wilayah akan lebih cepat. Sebab, GAMIFest 2018 ini juga jadi cara untuk mengenalkan beragam potensi kepada para investor,” ujarnya lagi.
Setelah digelar berurutan, Belangkejeran, Gayo Lues, akan menjadi venue penutup GAMIFest 2018, pada 24 November. Penutupnya dirancag spesial dan rencananya menampilkan Saman Roa Lo Roa Ingi atau Saman Dua Hari Dua Malam. Dibawakan kolosal, pertunjukan Tari Saman ini akan diikuti oleh 15.000 penari. Para penari ini berasal dari 140 desa di wilayah Gayo Lues.
Sejumlah negara sahabat juga akan dilibatkan dalam pentas Tari Saman yang dikuti oleh 15.000 penari.
Kepala Dinas Pariwisara Gayo Lues Syafruddin menjelaskan, pertunjukan Saman akan dikembangkan. “Selain tarian massal, nantinya ada juga pendirian Saman Centre. Ada juga workshop Saman bagi peserta perwakilan dari negara sahabat,” jelasnya.
Pada 2017 silam, Tari Saman berhasil memecahkan rekor. Dibawakan oleh 12.267 penari, Tari Saman pun masuk catatan rekor MURI. “Tari Saman ini telah menjadi warisan dunia. Saman juga sudah menjadi ikon harmoni di bumi. Yang jelas, sajian Tari Saman di GAMIFest 2018 ini akan digelar lebih bagus lagi. Kami harap agenda ini bisa memberikan kesan lebih bagi para wisatawan,” ujar Syafruddin lagi.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, menilai Aceh sebagai daerah yang sangat kaya akan budaya.
“Tidak hanya kaya. Beberapa kebudayaan Aceh sudah sangat dikenal di dunia. Seperti Tari Saman, dan yang sukses menarik perhatian dunia saat pembukaan Asian Games lalu, Tari Ratoh Jaroe. Tidak hanya itu, Aceh juga terkenal dengan kulinernya. Sebab, Aceh kaya akan rempah-rempah. Makanya, datang ke Aceh saat GAMIFest 2018 digelar, adalah pilihan terbaik,” katanya.
Pujian diberikan langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. “Penyelenggaraan GAMIFest 2018 tentu sangat bagus. Digelar dengan waktu panjang secara berurutan di empat kabupaten tentu bagus untuk branding. Semua wilayah mendapatkan peluang sama untuk maju,” tutup Menteri asal Banyuwangi. (*)