Mau Menanam Niscaya Menuai, Pesan Islam Menuju Kebaikan
Mau menanam pasti menuai
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
" Tiap-tiap yang bernyawa, pasti akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sajalah, akan disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."
( Q. S. Ali Imron : 185 )
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
وَمَن يَعْمَلْ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
" Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal shalih, baik laki-laki maupun wanita, sedangkan dia adalah orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam Surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."
( Q. S. An-Nisa' : 124 )
Allah ta'ala juga berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
" Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan dia beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
( Q. S. An-Nahl : 97 )
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
" Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, maka itu adalah untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmu-lah kamu akan dikembalikan."
( Q. S. Al-Jatsiyah : 15)
Allah Ta'ala juga berfirman :
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
" Barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan ( meskipun ) seberat dzarrah ( biji yang sangat kecil sekali ), niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal kejahatan ( meskipun ) sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya pula."
( Q. S. Az-Zalzalah : 7 - 8 )
AKIBAT MENANGGUNG BEBAN DOSA
Imam Ibnul Qoyyim rahimakumullah berkata:
وإذا ثَقُل الظهر بالأوزار منع القلب من السير إلى الله، والجوارح من النهوض في طاعته، وكيف يقطع مسافة السفر مُثْقل بالحمل على ظهره؟! وكيف ينهض إلى الله قلب قد أثقلته الأوزار؟! فلو وضعت عنه أوزاره لنهض وطار شوقا إلى ربه، ولانقلب عسره یسرا.
“Punggung yang berat dengan menanggung dosa, menghalangi perjalanan hati menuju Allah, dan membebani badan untuk menaati-Nya. Orang yang membawa beban yang amat berat bagaimana mungkin dapat menyelesaikan perjalanannya.?
Jika ia meletakkan beban-beban dosa dari dirinya, tentu hatipun akan terbang penuh rindu kepada Robbnya, dan kesulitanpun berubah menjadi ringan.”
(Bada’i Tafsir 3/223)
Saat hati berat kepada ketaatan..l
Itu akibat ia menanggung beban dosa.
Sehingga membuat langkahnya tertatih..
Bahkan terhenti tak mampu melanjutkan perjalanan.
Demikianlah kelak di hari akhirat.
Ia akan membawa dosa-dosanya itu di punggungnya..
Allah Ta’ala berfirman:
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ ظُهُورِهِمْ ۚ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
“Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah, sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: “Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu !”, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu..”
(Al-An’am – 31)
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu menebar benih kebajikan, bahagia di dunia bahagia di akhirat.
Aamiin......!!!
Semoga Bermanfaat.