Mau Inden Suzuki Jimny, Tunggu 10 Tahun
Mirip daftar tunggu untuk naik haji, Inden (waktu tunggu) untuk memiliki produk Suzuki Jimny bisa mencapai empat hingga 10 tahun. Kenapa? PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan, karena keterbatasan unit yang dikirimkan dari Jepang.
Suzuki Indonesia untuk sementara menghentikan pemesanan Jimny karena waktu tunggu yang begitu lama. Indonesia mendapatkan jatah 40-50 unit sebulan untuk mobil ikonis itu.
"Saat ini, rata-rata diler menerima inden hingga empat tahun, bahkan ada juga yang di beberapa diler itu sampai dengan 10 tahun untuk Jimny itu," kata Marketing Director 4 Wheel PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra.
"Sebenarnya bukan di-stop, tapi agar antrian juga tidak terlalu lama dan semakin panjang, karena ini kan bukan waktu yang sebentar yah," jelas dia.
Suzuki Indonesia mengklaim telah bernegosiasi dengan principal di Jepang untuk menambah kuota Jimny.
"Hasil negosiasi dengan principal kami, Jimny volumenya yang akan dikirim ke kami sampai segitu saja. Sekitar 40-50 unit per bulan," tambah dia.
Dengan jatah unit yang minim itu, PT SIS harus membagi ke seluruh diler. "Jika ada diler yang tidak mendapat unit, nantinya kita akan gilir berikutnya," ucap dia.
Suzuki global dikabarkan menghentikan jatah Jimny untuk pasar Eropa karena regulasi pemerintah terkait standar emisi gas buang kendaraan bermotor pada 2021.
"Penghentian jatah di Eropa juga tidak memberikan dampak yang positif bagi para pengantre kendaraan. Penghentian jatah di Eropa tidak bisa juga mempersingkat antrean," tutur dia.
Spesifikasi unit pasar Eropa berbeda dengan Indonesia, seperti bahan bakar dan hingga fitur. Sebagai perbandingan, mesin K15B yang digunakan di Indonesia menghasilkan karbon 154 gram CO2 per kilometer, sedangkan standar emisi Eropa yang berlaku pada 2021 hanya 95 gram CO2 per kilometer. (ant)