Mata Kedutan Bisa Jadi Tanda Tubuh Mulai Kelelahan
Mata kedutan kadang dikaitkan dengan mitos. Kedutan mata kiri disebut seseorang itu akan menangis. Sedangkan kedutan di mata kanan tandanya ada yang kangen. Anda pernah mengalaminya?
Mata kedutan bukanlah keluhan yang berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, bila sering terjadi, kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, mata kedutan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan atau penyakit yang perlu diwaspadai.
Mata kedutan adalah kontraksi berulang pada kelopak mata bagian atas yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Kelainan yang dikenal dengan istilah blefarospasme ini terjadi setidaknya beberapa detik sekali dan berlangsung selama kurang lebih 1-2 menit.
Ngopibareng.id akan mengulas mengenai penyebab dan cara mengatasi kondisi mata kedutan. Berikut ini rangkumanya.
Mata Kedutan dari Segi Kesehatan
Mata kedutan alias blefarospasme merupakan kondisi yang memicu pergerakan berulang pada kelopak mata bagian atas. Umumnya, gerakan muncul secara spontan dan terjadi tanpa diawali tanda tertentu. Kedutan pada mata bisa berlangsung selama beberapa detik atau bertahan hingga satu menit atau lebih.
Kedutan pada mata umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Pada beberapa kasus, kedutan pada kelopak mata bisa hilang timbul dalam jangka waktu tertentu, misalnya hingga berbulan-bulan.
Jika dilihat dari segi medis, kedutan mata bisa muncul akibat gangguan pada kondisi fisik dan mental. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh tengah kelelahan, misalnya akibat kurang tidur atau kurang beristirahat. Selain itu, mata sering berkedut juga bisa muncul akibat stres atau perasaan tertekan. Faktor gaya hidup juga bisa meningkatkan risiko mata berkedut, seperti konsumsi minuman beralkohol, kafein berlebih, serta aktif merokok.
Kedutan pada kelopak mata juga bisa terjadi akibat iritasi pada kornea atau konjungtiva, yaitu bagian dalam kelopak mata.
Jenis Mata Kedutan
Kelopak mata yang mengalami kedutan juga memiliki jenis berdasarkan tingkat keparahannya.
1. Kedutan minor
Kedutan minor atau kecil pada kelopak mata sering muncul akibat kelelahan, stres, kebiasaan merokok, atau konsumsi minuman kafein dan minuman beralkohol secara berlebihan. Jenis mata kedutan ini juga bisa disebabkan oleh iritasi pada kornea atau konjungtiva, yaitu selaput yang melapisi kelopak mata. Kedutan minor umumnya tidak nyeri dan tidak berbahaya.
2. Blefarospasme esensial jinak
Jika mata kedutan menjadi kronis atau tidak terkendali dikenal juga dengan blefarospasme esensial jinak. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata. Penyebab mata kedutan jenis blefarospasme esensial jinak belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko mata terkena blefarospasme esensial jinak, yaitu:
• Mata kering
• Konjungtivitis, yaitu peradangan pada permukaan kelopak mata
• Blefaritis, yaitu peradangan kelopak mata akibat infeksi bakteri
• Entropion, yaitu kondisi ketika kelopak mata masuk ke bagian dalam mata
• Uveitis, yaitu peradangan pada lapisan tengah mata
3. Hemificial spasm
Hemifacial spasm atau kejang pada wajah merupakan jenis mata kedutan yang jarang terjadi. Kondisi ini melibatkan otot di sekitar mulut dan kelopak mata. Berbeda dengan dua jenis mata kedutan lainnya, hemifacial spasm hanya memengaruhi satu sisi wajah. Jenis mata kedutan ini sering disebabkan oleh pembuluh darah yang menekan saraf wajah.
Penyebab Mata Kedutan
1. Kelelahan dan kurang tidur
Mata juga membutuhkan istirahat, salah satunya dengan tidur. Jika kurang tidur, akan memicu gangguan pada mata. Selain menyebabkan kantung mata membesar dan menghitam, kurang tidur juga bisa menyebabkan kedutan pada kelopak mata. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika stres. Stres kadang membuat seseorang sulit tidur pada malam hari. Akibatnya, kelelahan yang mata rasakan menumpuk dan memicu kedutan.
2. Konsumsi kafein
Kafein tidak hanya ada pada kopi. Banyak produk makanan dan minuman yang mengandung zat ini, sebut saja cokelat, teh, soda, dan minuman energi lainnya. Ketika masuk ke tubuh, kafein akan merangsang sistem saraf pusat, yaitu otak, dan salah satu efeknya mengurangi rasa kantuk dan membuat orang jadi lebih produktif.
Akibatnya, orang akan kurang tidur dan kedutan bisa terjadi. Kafein yang diminum terlalu banyak juga bisa menyebabkan otot tubuh mengejang dan berisiko menimbulkan kedutan mata kiri atas atau sisi satunya.
3. Merokok dan minum alkohol
Alkohol mengandung kafein dan asap rokok mengandung ribuan zat kimia yang masuk ke tubuh. Kemungkinan besar senyawa pada rokok dan alkohol bisa memicu terjadinya saraf kelopak mata menegang. Kombinasi asap rokok dan alkohol sangat tidak menyehatkan tubuh. Dalam jangka panjang, bukan hanya risiko mata berkedut, melainkan juga berbagai penyakit kronis lainnya.
4. Terlalu lama menatap gadget
Setelah seharian menatap layar komputer atau gadget otot mata akan merasakan kelelahan. Hal ini juga berisiko menyebabkan kelopak mata berkedut. Apalagi jika Anda memiliki mata kering, risiko mata berkedut akan lebih besar.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu
Jenis obat antiepileptik dan antipsikotik dapat memengaruhi saraf dan otot hingga menyebabkan otot menegang dan tremor (tubuh gemetaran). Selain itu, obat diuretik untuk mencegah penumpukan cairan dalam tubuh juga bisa menyebabkan tubuh kekurangan magnesium. Magnesium sangat diperlukan tubuh untuk menunjang kinerja saraf dan otot. Bila mineral ini tidak tercukupi, otot tubuh akan rentan mengejang.
6. Penyakit yang menyebabkan mata kedutan
Walaupun sangat jarang, kedutan mata kiri atas ataupun kanan juga bisa menjadi tanda dari sejumlah kondisi neurologis. Biasanya kedutan yang menandakan penyakit akan diikuti oleh gejala lainnya pada tubuh.
Beberapa kondisi kesehatan atau penyakit yang juga dapat menjadi penyebab mata kedutan, antara lain:
• Blepharospasm
Bentuk yang paling umum dari kedutan kelopak mata kronis adalah blepharospasm esensial jinak dan spasme hemifasial. Blepharospasm esensial jinak adalah kelainan neurologis langka yang menyebabkan kejang dan kontraksi otot di sekitar mata.
• Hemificial spasm
Kejang hemifasial merupakan kondisi langka, tetapi tidak disebabkan oleh kerusakan struktur otak bagian dalam. Sebaliknya, para peneliti percaya bahwa kejang hemifasial disebabkan oleh iritasi pada saraf wajah. Iritasi ini bisa terjadi jika pembuluh darah di sekitarnya memberi tekanan terlalu banyak pada saraf. Kejang hemifasial cenderung konsisten dalam intensitas.
• Bell’s palsy
Bell’s palsy merupakan suatu kondisi yang menyebabkan satu sisi wajah terkulai ke bawah. Gangguan ini menyebabkan kelumpuhan sementara pada satu sisi wajah akibat peradangan atau trauma pada saraf wajah.
• Dystonia
Dystonia merupakan kondisi yang menyebabkan kejang otot yang tidak terduga dan bagian tubuh di area yang terkena terpelintir atau berubah bentuk. Ada banyak jenis dystonia, tergantung bagian otot mana yang bermasalah. Salah satu gejala yang umum terjadi pada Dystonia ini adalah kedutan yang kadang mata akan tertutup dan tidak bisa dibuka.
• Multiple sclerosis (MS)
Multiple sclerosis (MS) merupakan penyakit pada sistem saraf pusat yang menyebabkan masalah kognitif dan pergerakan, serta kelelahan.
• Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson dapat menyebabkan anggota tubuh gemetar, otot kaku, masalah keseimbangan, dan kesulitan berbicara.
• Sindrom Tourette
Sindrom Tourette ditandai dengan gerakan tak sadar dan tics verbal.
• Sindrom Meige
Sindrom Meige adalah kelainan neurologis langka yang melibatkan kejang simultan di pipi, mulut, lidah, dan leher.
• Tardive dyskinesia
Tardive dyskinesia adalah gangguan gerakan yang ditandai dengan menggeliat tanpa disengaja pada lidah, mulut, atau bibir, serta peningkatan kecepatan berkedip. Kebanyakan kasus berkembang sebagai efek samping dari penggunaan obat antipsikotik jangka panjang.
Cara Mengatasi Mata Kedutan
Mata kedutan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika tidak kunjung membaik, dapat dilakukan beberapa cara untuk menguranginya, seperti:
• Cukupi waktu istirahat.
• Batasi konsumsi minuman berkafein dan minuman beralkohol.
• Hentikan kebiasaan merokok.
• Jaga permukaan mata agar tetap lembap menggunakan obat tetes air mata buatan.
• Berikan kompres hangat ketika mata kedutan mulai terasa.
• Batasi waktu saat menatap layar alat elektronik, seperti komputer, laptop, atau ponsel. Jika Anda bekerja menggunakan alat eletronik tersebut, istirahatkan mata sejenak setiap mata mulai terasa lelah atau tidak nyaman.
Jika beberapa tips sebelumnya tidak mampu meredakan mata kedutan yang dialami, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Terlebih, jika mata kedutan disertai dengan tanda dan gejala berikut ini:
• Kedutan tidak juga hilang selama berminggu-minggu
• Kelopak mata sepenuhnya tertutup atau Anda sulit membuka mata
• Mata menjadi merah, keluar cairan, dan bengkak
• Kedutan meluas ke bagian wajah yang lain
• Keluhan mata kedutan disertai gangguan penglihatan
Advertisement