Mata Juling Ternyata Bisa karena Faktor Genetika
Salah satu faktor risiko mata juling ternyata ada unsur genetikanya. Ada kemungkinan penderita mata juling salah satu anggota keluarganya ada yang mengalami mata juling juga. Keluarga yang dimaksud tak harus keluarga inti yaitu ayah ibu dan anak tapi juga dari keturunan-keturunan terdahulu.
Pendapat ini bukan hanya berdasarkan pengalaman saja, namun memang sudah riset dari para ilmuwan yang menyebut ada korelasi mata juling dengan faktor genetika.
"Makanya kalau ada kasus juling dokter akan bertanya apakah ada riwayat mata juling dalam keluarga. Yang sering salah dipahami faktor genetika mata juling ini bukan hanya dari garis keturunan bapak atau ibunya saja, melainkan bisa juga diurut dari om-tante atau kakek nenek," kata dr. Irma Pramaniarti Sp.M Divisi Pediatrik Oftalmologi & Strabismus, Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.
Tapi jangan khawatir, kondisi mata juling atau dalam bahasa medisnya disebut strabismus ini bisa dideteksi sejak dini dan kemudian dilakukan koreksi. Deteksi dini itu bahkan bisa dilakukan sejak bayi.
Dokter Irma menyebut bayi dengan usia di bawah empat bulan memang ada kecenderungan seperti kecenderungan seperti mata juling. Bola mata bayi dengan usia di bawah empat bulan bergerak tidak sinkron antara yang kanan dengan yang kiri. Kondisi ini disebut sebagai wondering eye. Wondering eye dianggap masih normal karena belum ada maturitas dalam penglihatan bayi usia empat bulan.
"Tapi kalau bayi di bawah empat bulan itu ada dalam keluarganya kecenderungan genetik juling, maka harus diwaspadai. Mungkin memang ada kongenital atau kelainan bawaan," ujar dokter berkacamata ini.
Kemudian deteksi dini juling juga bisa dilihat pada saat anak mulai bisa bermain sendiri. Misalnya saat menonton televisi. Kata dokter Irma, saat anak menonton televisi coba diamati bola matanya. Apakah lurus ke arah televisi atau tidak.
"Kalau anak sedang bengong liat televisi kadang-kadang bola matanya suka lari sendiri. Tapi kalau kemudian diajak bicara, mata kembali fokus ada risiko untuk mata juling." kata Dokter Irma.
Oleh karena itu, Dokter Irma menyarankan kepada orang tua untuk lebih awas dan perhatian mengamati anak. Jika anak mulai ada kecenderungan seperti itu, maka baiknya segera konsultasikan dokter mata di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.
Advertisement